Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Waktu Lihat Foto Teroris, Ya Allah... Ternyata Tetangga Saya"

Kompas.com - 16/01/2016, 13:19 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Haripah mengaku kaget ketika tetangganya, yakni MA, yang tinggal beberapa meter dari rumahnya, ternyata seorang terduga teroris. 

Ia mengetahui hal itu sebelum polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah MA di Kembangan, Jakarta Barat, Jumat (15/1/2016) malam. (Baca: Buku Jihad Ditemukan di Kontrakan Afif di Kabupaten Bogor)

Menurut Haripah, pada hari ketika ledakan bom terjadi, foto terduga teroris yang tewas pun beredar di media sosial.

Ketika melihat beberapa foto, Haripah kaget karena merasa mengenali salah satunya. "Waktu lihat foto teroris, ya Allah... ternyata tetangga saya," ujar Haripah, Sabtu (16/1/2016).

Ia tidak habis pikir bahwa tetangganya itu bisa terlibat aksi teror tersebut. Sebab, dalam kesehariannya, MA dikenal sebagai orang yang pendiam.

Haripah mengatakan bahwa MA tidak banyak bergaul dengan para tetangga, demikian juga istrinya, MS.

Hanya ibunda MA yang masih aktif mengikuti pengajian dengan warga. (Baca: Pasca-penggerebekan, Keluarga Terduga Teroris Menutup Diri)

Setelah melihat foto MA, Haripah semakin kaget karena daerah tempat dia tinggal didatangi Densus 88 tepat pada malam hari setelah bom meledak di dekat Sarinah, Thamrin, Jakarta. 

Malam berikutnya, polisi datang kembali untuk melakukan olah TKP. "Kami semua heran, enggak ada yang menyangka, selama ini kayaknya orang baik-baik. Dia bergaul dengan siapa ya, kok bisa-bisanya bikin bom begitu," ujar dia.

Semalam, polisi melakukan olah TKP di rumah dua terduga teroris di Kembangan. Lima terduga teroris tewas saat pengeboman dan penembakan di dekat Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis kemarin.

Tiga terduga teroris tewas karena bom, sedangkan dua lainnya tewas ditembak mati. (Baca: Rumah di Kembangan Itu Jadi Tempat Merakit Bom Kawasan Sarinah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com