Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikunjungi Keluarga, Pengungsi Eks Gafatar Sempat Tolak Bertemu

Kompas.com - 25/01/2016, 17:19 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hari ini, Senin (25/1/2016), seorang pengungsi eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mendapat kunjungan keluarga di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur.

Rina Marliawati (38) mengaku merupakan kerabat eks Gafatar bernama Abdul. Menurut Rina, keluarga mengetahui keberadaan Abdul dan keluarga di panti itu dari kerabat lain melalui tayangan televisi.

"Kita diberi tahu Abdul di sini dari salah satu keluarga yang lihat dia di TV," ujar Rina kepada Kompas.com, Senin (25/1/2016).

Rina menuturkan, sebelumnya, Abdul enggan menemui keluarga saat pertama kali pihak keluarga datang ke panti.

"Kemarin kita sudah ke sini. Cuma dia belum mau ketemu. Baru sekarang dia mau menemui ibu dan adiknya," lanjut Rina.

Rina kemudian menceritakan bagaimana kakak iparnya tersebut tergabung dengan Gafatar semenjak tiga tahun yang lalu.

"Sekitar tiga tahun yang lalu dia gabung, tapi baru pindah ke Kalimantan baru enam bulan ini," ujar Rina.

Rina menambahkan mulai mengetahui ada kejanggalan di dalam diri abdul semenjak ia selalu menolak saat diajak sholat berjamaah.

"Saat kumpul keluarga dia sama istrinya selalu nolak kalo diajak sholat dan istrinya lepas kerudung," tambah Rina.

Semenjak saat itu pihak keluarga enggan membahas masalah keyakinan dengan Abdul.

Pihak keluarga berharap bisa mengetahui kondisi Abdul dan keluarganya sekarang. Sebab, mereka kehilangan kontak sejak enam bulan lalu.

Abdul merupakan mantan anggota Gafatar yang kini ditempatkan di Panti sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, bersama dengan 117 orang lainnya. Mereka terdiri dari 61 orang dewasa dan 57 anak di bawah umur 18 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Dianggap Menganggu Warga, Restoran di Kebon Jeruk Ditutup Paksa Pemilik Lahan

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Jemaah Haji Asal Bogor Diimbau Waspada dan Jaga Kesehatan

Megapolitan
Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Tiap Hari, Jukir Liar Minimarket di Koja Mengaku Harus Setor ke RW

Megapolitan
Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Aturan Walkot Depok, Dishub Wajib Rilis Surat Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Penyelenggara 'Study Tour' di Depok Diimbau Ajukan Permohonan 'Ramp Check' Kendaraan ke Dishub

Penyelenggara "Study Tour" di Depok Diimbau Ajukan Permohonan "Ramp Check" Kendaraan ke Dishub

Megapolitan
KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

KNKT Telusuri Lisensi Pilot Pesawat Tecnam P2006T yang Jatuh di Tangsel

Megapolitan
KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

KNKT Sebut Pesawat Jatuh di Tangsel Statusnya Bukan Pesawat Latih, tapi Milik Perseorangan

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Diambil dari RS Polri, Kini Dibawa Keluarga Menuju Rumah Duka

Megapolitan
948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

948 Calon Jemaah Haji Asal Kota Bogor Diberangkatkan pada Musim Haji 2024

Megapolitan
Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Casis Bintara yang Dibegal di Kebon Jeruk Dapat Hadiah Motor Baru

Megapolitan
Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Jenazah Korban Pesawat Jatuh di Tangsel Utuh, RS Polri: Kematian Disebabkan Benturan

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Jasad Wanita di Selokan Bekasi, Polisi Masih Dalami Dugaan Korban Hamil

Megapolitan
Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan 'Gimana' kalau Dilarang?

Muncul Lagi meski Sudah Ditertibkan, Jukir Liar di Koja: Makan "Gimana" kalau Dilarang?

Megapolitan
Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Sebelum Hilang Kontak, Pilot Pesawat Jatuh di Tangsel Sempat Hubungi Menara Pengawas

Megapolitan
KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya 'Black Box'

KNKT Pastikan Pesawat yang Jatuh di Tangsel Tidak Punya "Black Box"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com