Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Jepang Kehilangan Ponsel dan Kartu Kredit Saat Naik Taksi

Kompas.com - 28/01/2016, 05:56 WIB
Dian Ardiahanni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang warga Jepang yang tinggal di Indonesia, Shunsuke Yonezawa (24), mengalami kehilangan barang saat dirinya sedang menaiki taksi Express.

Awalnya, pada Sabtu (23/1/2016) dini hari, seusai minum bir bersama rekan-rekannya di kawasan Blok M, Yonezawa pulang sendiri menggunakan taksi Express menuju kediamannya di wilayah Sudirman.

Saat naik taksi, ia mengaku menaruh ponsel merek iPhone 6 dan dompetnya di jok sebelah kiri. Posisi itu berdekatan dengan tempat ia duduk.

Di sepanjang perjalanan pulang sekitar 30 menit itu, Yonezawa tertidur.

"Pas sudah sampai, saya dibangunkan dan sopir taksinya bilang enggak usah bayar," ujar Yonezawa kepada Kompas.com, Rabu (27/1/2016).

Yonezawa sempat merasa aneh. Namun, karena agak mabuk, dirinya tak lagi memikirkan hal tersebut. Dia segera keluar dari taksi dan membawa barang yang ditaruhnya tadi.

"Tapi ternyata, saat saya cek baik-baik, HP, kartu kredit, dan uang tunai sebanyak Rp 500.000 di dompet sudah tidak ada," katanya.

Esok harinya, ia langsung menghubungi perusahaan kartu kredit miliknya untuk memblokir akses penggunaan.

Saat ditelepon, ia diberi tahu bahwa kartu kreditnya sudah dipakai orang lain dan jumlahnya lebih dari Rp 7 juta.

Pada hari itu pula, Yonezawa mencoba untuk menghubungi perusahaan taksi yang dinaikinya.

Namun, karena terkendala bahasa, ia memutuskan meminta bantuan rekan kerjanya untuk menelepon keesokan harinya, Senin (25/1/2016).

"Akhirnya teman saya telepon, tetapi sampai kemarin dihubungi, operatornya cuma bilang masih diinvestigasi terus. Saya pun diminta telepon lagi hari Jumat mendatang," ucap Yonezawa.

Yonezawa juga mencoba melaporkan kejadian ini ke kepolisian di sekitar apartemennya. Namun, ia diminta untuk mengurus kasusnya di Polda Metro Jaya.

Pada Selasa (26/1/2016), Yonezawa ditemani rekan kerjanya mendatangi Mapolda Metro Jaya. Di situ, ia membuat laporan berupa surat kehilangan barang.

"Saya tidak bisa melaporkan ini sebagai tindakan kriminal karena kata pihak kepolisian, saya harus tahu identitas taksi yang saya naiki," tuturnya.

Yonezawa amat menyesali kejadian ini. Ia berharap ada iktikad baik dari perusahaan taksi Express, termasuk sopir yang membawanya pulang.

"Saya berharap pengemudinya bisa ditemukan karena saya mau minta iPhone-nya kembali. Kalau kartu kredit, perusahaan bilang akan diganti karena digunakan oleh orang lain," ujarnya.

Kompas.com masih mencoba meminta konfirmasi pihak Express mengenai kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Sebut Judi 'Online' Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Polda Metro Sebut Judi "Online" Kejahatan Luar Biasa, Pemberantasannya Harus Luar Biasa

Megapolitan
Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Polisi Deteksi 3 Pelaku Lain di Balik Akun Facebook Icha Shakila, Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Megapolitan
Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Rombongan 3 Mobil Tak Bayar Usai Makan di Depok, Pemilik Restoran Rugi Rp 829.000

Megapolitan
Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Kapolri Rombak Perwira di Polda Metro, Salah Satunya Posisi Wakapolda

Megapolitan
Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Modus Preman Palak Bus Wisata di Gambir: Mengadang di Pintu Stasiun, Janjikan Lahan Parkir

Megapolitan
Kapolda Metro: Judi 'Online' Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Kapolda Metro: Judi "Online" Cuma Untungkan Bandar, Pemain Dibuat Rugi

Megapolitan
Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Cakung, Polisi: Jendela untuk Bersandar Tidak Kokoh

Megapolitan
Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi 'Online'

Sejak 2023, 7 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosi Situs Judi "Online"

Megapolitan
Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Momen Haru Risma Peluk Pelajar di Tanimbar yang Bipolar dan Dibesarkan Orangtua Tunggal

Megapolitan
Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Kapolda Metro Perintahkan Kapolres-Kapolsek Razia Ponsel Anggota untuk Cegah Judi “Online”

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Ternyata Ditinggal Orangtunya Bekerja

Megapolitan
Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Bawaslu DKI Mengaku Kekurangan Personel Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Polisi Bakal Mediasi Kasus Ojol yang Tendang Motor Warga di Depok

Megapolitan
Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Polda Metro Buka Peluang Kembali Periksa Firli Bahuri di Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Megapolitan
 Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Selebgram Bogor Ditangkap karena Promosikan Judi Online, Polisi : Baru Terima Gaji Rp 3 juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com