JAKARTA, KOMPAS.com - Awalnya adalah hobi. Cinta pada sepeda. Dari kecintaan itu lahirlah bisnis jasa pengantar barang yang bertahan hingga sekarang.
Cerita ini bermula saat sepeda fixie yang warna-warni itu booming menjadi tren sekitar tahun 2010.
Kala itu Hendi Rachmat, salah seorang penghobi fixie, membuka toko sepeda. Sayang, tren tidak bertahan lama. Kegemaran akan sepeda ini meredup pada 2012.
Hendi lantas berpikir, bagaimana caranya merawat kecintaannya pada sepeda sekaligus membangkitkan bisnisnya yang ambruk.
Oktober 2013 Hendi menjadikan hobinya sebagai bagian dari usaha barunya: jasa pengantaran barang dengan sepeda. Bisnis baru ini diawali dengan satu orang kurir.
Usahanya kemudian berkembang ketika sahabat lamanya Dueno Ludissa ikut bergabung. Jasa pengantaran yang diberi nama Westbike Messenger kini memiliki 16 orang kurir.
Belum lagi bisnisnya sempat bereskpansi, tantangan baru datang di depan mata. Westbike Messenger harus jungkir balik bersaing dengan ribuan ojek berbasis aplikasi.
Bagaimana strategi perusahaan ini bertahan di tengah persaingan?
Westbike Messenger fokus pada visinya yang ternyata bukan soal bisnis semata. Ada sesuatu yang ingin mereka sumbangkan untuk Jakarta.
Apa itu? Simak liputan khusus multimedia "Bike Messenger, Kepada Sepeda Mereka Percaya".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.