Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Godaan PDI-P Jadi Ujian Konsistensi Ahok

Kompas.com - 12/02/2016, 08:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama semakin digoda Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Di sisi lain, Basuki terus menekankan bahwa dirinya akan menunggu pendukungnya, Teman Ahok, untuk mengumpulkan hingga satu juta fotokopi KTP. Persyaratan itu dikumpulkan agar Basuki dapat maju melalui jalur independen.

Basuki yang kini tidak berafiliasi dengan partai politik terlihat terus tegas menjawab akan maju melalui jalur independen. Namun, beberapa pekan belakang ini, Basuki beberapa kali mengungkapkan kedekatannya dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.

Ada beberapa keuntungan yang akan didapat jika maju melalui PDI-P. Basuki tidak akan kesulitan. Sebab, PDI-P memiliki 28 kursi di DPRD DKI.

Sementara, partai politik yang dapat mengajukan calon Gubernur pada Pilkada, minimal harus memiliki 22 kursi. Kemudian para kader serta anggota partai berpotensi mendukungnya dalam Pilkada DKI 2017.

"Mungkin kita bisa gabung PDI-P. Tergantung PDI-P kan," kata Basuki, di Balai Kota, Kamis (11/2/2016).

Rencananya, PDI-P akan mengumumkan calon Gubernur DKI pada April 2016. Sementara, Basuki sebelumnya merencanakan akan mendeklarasikan dirinya sebagai calon Gubernur dari jalur independen pada Mei 2016.

Godaan PDI-P

Beberapa kader PDI-P telah angkat bicara atas dukungan kepada Basuki pada Pilkada DKI 2017. Salah satunya seperti anggota Badan Pemenangan Pemilu PDI-P, Arteria Dahlan.

Dia menyebut, PDI-P lebih tertarik mendukung Basuki dibanding Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Sebab, Basuki berpengalaman memimpin Ibu Kota.

"Ahok (Basuki) sejauh ini sangat membuka diri maupun membuka komunikasi dengan PDI-P dan ini pun ada penilaian. Lagipula Ridwan belum punya pemilih militan untuk DKI," kata Arteria.

Hal senada diungkapkan Djarot Saiful Hidayat yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi PDI-P itu menyebut partainya memprioritaskan dukungan kepada petahana.

"Incumbent atau petahana pasti mendapat prioritas utama untuk bisa melanjutkan pembangunan," ujar Djarot.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com