Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan Tengkorak Manusia, Gading Gajah, hingga Cula Badak Terbongkar

Kompas.com - 16/02/2016, 12:18 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mengamankan sejumlah barang terlarang yang diselundupkan dari luar negeri ke Indonesia dan sebaliknya.

Barang terlarang itu di antaranya gading gajah, cula badak, hingga tengkorak manusia. (Baca juga: Bea Cukai dan KKP Gagalkan Penyelundupan Mutiara Senilai Rp 45 Miliar)

"Gading gajah dari Abu Dhabi diselundupkan ke Indonesia sebanyak lima koli, kategorinya impor, senilai Rp 3.270.000.000. Ada lagi gading gajah dan cula badak dari Zambia, jumlahnya ratusan, nilainya juga ratusan juta rupiah," kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi, Selasa (16/2/2016).

Adapun barang selundupan dari Zambia ke Indonesia tersebut berupa 163 gading gajah dan dua cula badak yang total nilainya Rp 600 juta.

Selain itu, Bea dan Cukai mengamankan empat tengkorak manusia yang dikirim dari Bali ke Amerika dan Australia. Nilai dari tengkorak itu tidak dapat ditaksir.

Namun, umur dari tengkorak tersebut diperkirakan mencapai 50 tahun lebih.

Ditjen Bea dan Cukai juga mengamankan rokok dan cerutu berbagai merek yang didatangkan dari Inggris ke Indonesia dan yang diekspor dari Jakarta ke Amerika.

Total nilai rokok dan cerutu ini lebih kurang Rp 700 juta. (Baca juga: Bea Cukai Kendari Musnahkan Jutaan Batang Rokok dan Miras Impor Ilegal).

"Ada juga sabu asal China kira-kira hampir lima kilogram, produk perikanan dari Tangerang ke Taiwan, airsoft gun, sex toys, kosmetik, dan obat-obatan lainnya," tutur Heru.

Semua barang terlarang itu disita Ditjen Bea dan Cukai dalam kurun waktu akhir tahun 2015 hingga awal tahun 2016.

Modus penyelundupan yang dilakukan adalah disamarkan menjadi barang bawaan penumpang melalui terminal kedatangan internasional, melalui Kantor Tukar Pos Udara, serta pengiriman melalui gudang ekspor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com