Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Didukung PDI-P, Teman Ahok Merasa Bukan Masalah

Kompas.com - 22/02/2016, 11:58 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komunitas Teman Ahok merasa tidak jadi soal saat tahu bahwa mereka tidak didukung Partai Demokrasi Indonsesia Perjuangan (PDIP) untuk menjadikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai calon gubernur dari jalur independen.

Juru bicara Teman Ahok, Amalia Amaningtyas, mengatakan, pergerakan Teman Ahok selama ini murni tumbuh atas dukungan rakyat, bukan partai.

"Kalau ditanya rencana ke depan kami harus berhadapan dengan PDI-P, ya kami sih santai aja. Toh yang membuat Teman Ahok besar kan karena memang masih banyak masyarakat Jakarta yang menyerahkan dukungan agar Ahok maju independen," kata Amalia saat dihubungi via telepon, Senin (22/2/2016).

Ia mengatakan, dirinya masih berpegang teguh pada janji Ahok yang akan menggunakan jalur independen untuk maju dalam pilkada. Amalia mengatakan, saat ini mereka memilih lebih fokus mengumpulkan KTP buat Ahok, tanpa memusingkan penolakan partai.

Harapannya, Ahok segera mendeklarasikan diri jika KTP sudah terkumpul sebanyak 1 juta. Dengan demikian, Ahok tidak perlu tergoda rayuan partai.

"Yang pasti, kami tetap pada tujuan akan mengusung Pak Ahok maju melalui jalur independen. Untuk itulah kami tetap fokus mengumpulkan KTP dukungan untuk memenuhi target 1 Juta KTP seperti yang diinginkan Pak Ahok," kata dia.

Ahok mengaku, ada permasalahan komunikasi dengan PDI-P. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu punya 28 kursi di DPRD DKI. Dengan jumlah kursi sebanyak itu, PDI-P dapat mengusung calon gubernur sendiri, tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Partai politik harus punya 22 kursi di DPRD DKI Jakarta untuk bisa mengusung seorang calon gubernur.

"Masalahnya, PDI-P merasa mereka mau mengusung (calon gubernur) karena dia mampu. (PDI-P) tidak mau mendukung Teman Ahok," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Polisi: Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh dan Tak Ada Luka Bakar

Megapolitan
Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Nasib Pejabat Kemenhub Dicopot dari Jabatan Buntut Injak Kitab Suci demi Buktikan ke Istri Tak Selingkuh

Megapolitan
Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Jambret Ponsel Pelajar, Pengemudi Ojol Dikejar Polantas di Bekasi

Megapolitan
Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Polisi Masih Tunggu Izin Keluarga untuk Otopsi Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Luka-luka Diserang Gangster, Remaja di Depok Ditolong Warga ke Rumah Sakit

Megapolitan
Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com