Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung OLVEH Jadi Saksi Penurunan Tanah di Jakarta

Kompas.com - 18/03/2016, 11:18 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC) menyebut gedung bersejarah "Onderlinge Levensverzekering Van Eigen Hulp (OLVEH)" yang berlokasi di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, menjadi saksi penurunan tanah (land subsidence) ibukota.

CEO JOTRC, Lin Che Wei, saat peresmian Gedung OLVEH di Kota Tua, Jakarta Barat, Kamis (17/3/2016) kemarin, mengatakan pihaknya telah merampungkan revitalisasi gedung OLVEH.

"Ada temuan menarik selama proses revitalisasi gedung OLVEH ini. Gedung ini menjadi saksi penurunan tanah (land subsidence) yang terjadi di wilayah ibukota," kata Lin Che Wei.

Menurut dia, pada awal pengerjaan, level lantai dasar bangunan tersebut sejajar dengan permukaan Jalan Jembatan Batu. Namun jarak dari lantai ke langit-langit amat rendah jika dibandingkan dengan skala lantai ke langit-langit di lantai satu dan dua.

Karena itu, sambung dia, pihaknya membongkar permukaan lantai dasar untuk mengembalikan bangunan ke level aslinya. Dari proses tersebut, ditemukan fakta bahwa lantai dasar gedung OLVEH sudah berada 95 sentimeter di bawah permukaan jalan.

"Gedung OLVEH itu dibangun tahun 1921. Tapi saat ini, lantai dasarnya sudah turun sampai 95 sentimeter. Artinya, dalam satu tahun, permukaan tanah di wilayah ibukota tenggelam 1 sentimeter. Ini merupakan ancaman serius bagi Jakarta," ujar Lin.

Dia menuturkan setelah direvitalisasi, gedung OLVEH yang selanjutnya dikelola oleh Sarasvati Art Communication and Publication itu akan dimanfaatkan sebagai ruang pamer, ruang kerja non permanen, pusat riset, serta ruang pesta.

"Tujuannya pengelolaan itu yakni untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi Kota Jakarta, diantaranya infrastruktur, penyelesaian masalah banjir, wisata dan lain-lain," tutur Lin.

Dia mengungkapkan di dalam gedung itu, nantinya masyarakat dapat menemukan bermacam-macam permasalahan yang ada di Jakarta, mulai dari kemacetan, banjir hingga masalah keamanan.

"Karena kalau hujan, gedung ini yang paling duluan terendam. Dengan begitu, diharapkan masyarakat bisa ikut memikirkan solusi dari penurunan tanah dan kenaikan permukaan laut," ungkap Lin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Polisi Sebut Penjual Video Porno Anak di Telegram Tak Memiliki Kelainan Seksual

Megapolitan
Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Air PAM di Koja Sudah Tidak Asin dan Berminyak

Megapolitan
Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Umat Lintas Agama Ikut Unjuk Rasa Solidaritas Palestina di Kedubes AS

Megapolitan
Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Besi Ribar Jatuh ke Rel, MRT Jakarta: Struktur Crane Dibangun Tanpa Koordinasi

Megapolitan
Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Relawan: Ada 7 Partai yang Mendekati Sudirman Said untuk Maju di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Cerita Olivina Dengar Suara Drone Saat Berkomunikasi dengan Temannya di Rafah Palestina

Megapolitan
Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Massa Sempat Cekcok dengan Polisi Usai Kibarkan Bendera Palestina di Depan Kedubes AS

Megapolitan
Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Massa di Depan Kedubes AS Mulai Bubar, Lampu Jalan Padam

Megapolitan
Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Material Besi Jatuh di Stasiun MRT ASEAN dan Blok M, Hutama Karya Gerak Cepat Lakukan Evakuasi

Megapolitan
DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

DPW PKS Masih Menunggu Keputusan DPP untuk Usung Anies di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Angka Kematian Penyakit Jantung di Bogor Meningkat Tiap Tahun

Megapolitan
'Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada'

"Jika Kaesang Maju Pilkada Jakarta, Pertama dalam Sejarah Politik Indonesia Ketua Umum Partai Berlaga di Pilkada"

Megapolitan
Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Relawan Anies Gelar Konsolidasi Usung Sudirman Said di Pilkada Jakarta

Megapolitan
Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Partai Garuda Buka Rekrutmen Bakal Calon Kepala Daerah Se-Indonesia

Megapolitan
Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Unjuk Rasa di Depan Kedubes AS, Olivina: Evakuasi Teman Saya di Rafah!

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com