Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kasus Positif Flu Burung, Pemprov DKI Jakarta Akan Sita Unggas di Permukiman

Kompas.com - 21/03/2016, 14:58 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta memastikan untuk menyita semua unggas yang merupakan hewan peliharaan masyarakat di permukiman yang ada di seluruh wilayah Jakarta.

Hal itu dilakukan sebagai tindak lanjut dari temuan puluhan unggas positif flu burung di Cilandak Barat, Jakarta Selatan, pada Minggu (20/3/2016).

"Kami akan bekerja sama dengan semua pihak terkait, sweeping terhadap masyarakat yang masih memelihara unggas di permukiman. Unggasnya kami ambil dan tidak ada ganti rugi," kata Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta Darjamuni kepada Kompas.com, Senin (21/3/2016).

Kebijakan menyita unggas peliharaan di permukiman disebut sudah sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2007 tentang Pengendalian, Pemeliharaan, dan Peredaran Unggas. Unggas yang disita nantinya akan diperiksa lebih lanjut. Jika didapati ada yang positif flu burung, maka akan dimusnahkan.

"Untuk kejadian seperti ini, dulu, ada yang minta ganti rugi segala macam. Tadi ditegaskan Pak Gubernur, tidak ada ganti rugi, tolong ditertibkan. Kami akan tertibkan unggas di tempat penampungan dan pemotongan juga," tutur Darjamuni.

Darjamuni menjelaskan, tidak ada sanksi apa pun bagi pemilik unggas di permukiman. Dia juga meminta agar masyarakat bisa segera melapor kalau ada kasus mencurigakan yang terkait dengan peredaran atau ciri-ciri flu burung.

Sebelumnya, di Cilandak Barat, ada 20 unggas yang dinyatakan positif mengidap virus flu burung. (Baca: Positif Flu Burung, Puluhan Unggas di Cilandak Dimusnahkan)

Awalnya, unggas-unggas yang terdiri dari 10 ekor entok dan 10 ekor ayam itu diketahui mati secara mendadak.

Menurut Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan DKI Jakarta Sri Hartati, Jakarta termasuk daerah endemik flu burung sehingga wajar jika kasus seperti itu terus berulang. Namun, bukan berarti masyarakat diminta tidak mengonsumsi unggas.

"Jangan jadi takut sama ayam, enggak. Karena itu semua kan tergantung juga bagaimana cara hidup yang higienis," ujar Sri.

Kompas TV Waspada Flu Burung, Dinas KPKP Pantau Area Warga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com