Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPD dari Banten Yakin Kalahkan Ahok dalam Pilgub DKI

Kompas.com - 25/03/2016, 20:27 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPD RI dari Provinsi Banten, Habib Ali Al-Husainy, merupakan salah satu dari 16 peserta Konvensi Gubernur Muslim Jakarta.

Konvensi ini diinisiasi oleh Imam Besar FPI Rizieq Syihab, Sekjen FUI KH M Al-Khaththath, Zein bin Sumaith selaku Ketua Umum PP Rabithah Alawiyah, KH Maulana Kamal Yusuf selaku Rois Suriah PWNU DKI Jakarta, dan lainnya.

Ali mengaku sangat ingin ikut berkompetisi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Lalu kenapa dia ingin menggantikan posisi Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI?

"Karena satu, saya tipikal petarung gitu, lho," kata Ali, saat menghadiri acara Konvensi Gubernur Muslim Jakarta, di Masjid Baiturrahman, Jakarta Selatan, Jumat (25/3/2016).

Ali sangat yakin, ia mampu menyelesaikan segudang permasalahan Jakarta. Ia merasa sangat berpengalaman karena pernah menjadi anggota DPRD Provinsi Banten selama 15 tahun.

"Lah, sekarang Anda lihat Ahok, dari mana sih dia? Dari Bangka Belitung, lebih jauh dari Banten. Ini Banten berhadapan sama Jakarta, kok," kata Ali.

Selain itu, ia merasa mendapat banyak dukungan dari para ulama serta habib di Jakarta. Dukungan itu dijadikannya sebagai semangat menjadi bakal calon gubernur DKI.

Meski demikian, Ali belum mengetahui kendaraan politik yang akan digunakannya untuk maju dalam Pilkada DKI 2017. Saat ini, ia hanya akan mengikuti mekanisme penjaringan konvensi tersebut.

"Nanti apakah parpol dukung kami, atau usung kami, atau kami disuruh maju lewat independen, saya siap saja. Nanti konvensi ini akan mengerucut kepada satu pasang gubernur dan wagub. Jadi, siapa pun orangnya, kami siap untuk semua," kata Ali.

Selain Ali, tokoh lain yang juga mengikuti konvensi itu adalah mantan Menpora, Adhyaksa Dault; anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi; mantan anggota DPD RI, Pardi SH; akademisi, Ahmad Densu; dan lain-lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com