Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sehari Sebelum Ditangkap KPK, Sanusi Minta Tindak Tegas Pelaku Pungli di TPU

Kompas.com - 01/04/2016, 12:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membongkar adanya pungutan liar di Taman Pemakaman Umum, Komisi D DPRD DKI yang diketuai Mohamad Sanusi mendatangi Karet Bivak.

Peristiwa sidak itu terjadi pada Rabu (30/3/2016). Saat itu, Sanusi yang mengenakan kemeja putih menyatakan perang terhadap para "preman" di pemakaman yang kerap meminta pungutan liar.

"Harus ada law enforcement terhadap premanisme yang ada di kuburan yang katanya suka minta-minta uang," kata Sanusi kala itu.

"Tidak ada orang gali minta uang, tidak ada. Pokoknya sudah ada anggaran, itu harus diterima."

Menurut Sanusi, pihaknya sering mendapatkan keluhan dari masyarakat mengenai pungli.

Sanusi menjelaskan, pemakaman gratis bagi warga miskin sudah dianggarkan dalam APBD sebesar Rp 875.000 untuk setiap jenazah. Dana itu untuk kebutuhan pemakaman mulai dari pengkafanan dan biaya mandi jenazah, ambulans, tenda, kursi, sampai sound system‎.

"Saya meminta ada sosialisasi kepada masyarakat terkait pelayanan makam gratis ini. Kami mau kunjungan, spanduk makam gratis harus sudah dipasang," ujar dia.

Berselang sehari kemudian, yakni pada Kamis (31/3/2016) malam, Sanusi dikabarkan tertangkap tangan oleh KPK. Hal ini dibenarkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

"Ya, memang sudah kami cek bahwa yang itu kader kami bernama Muhammad Sanusi," kata Dasco, Jumat (1/4/2016).

Pihak KPK belum menjelaskan mengenai kasus yang menimpa Sanusi. Jumpa pers baru akan dilakukan pada Jumat sore ini.

Kompas TV Sanusi Sidak TPU Karet Bivak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Laki-laki yang Ditemukan Tergeletak di Separator Koja Jakut Diduga Tewas karena Sakit

Megapolitan
Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Separator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com