Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Tahu Diri, Mantan Kapolda Bali Pilih Daftar Jadi Calon Wagub DKI

Kompas.com - 15/04/2016, 23:41 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kapolda Bali Irjen Benny Mokalu, mengambil formulir pendaftaran penjaringan kepala daerah dari Partai Demokrat. Tidak seperti yang lainnya, Benny malah mendaftarkan diri untuk ikut proses penjaringan bakal calon wakil gubernur DKI dari partai tersebut.

Menurut Benny, ia sadar diri akan kemampuannya belum mumpuni untuk menjadi gubernur DKI Jakarta. Maka dari itu, Benny lebih memilih dicalonkan sebagai wakil gubernur.

"Saya tau tataran dan kemampuan saya belum mencapai gubernur, walaupun saya mampu kan ada sistem, jadi saya orang kedua saja, tahu dirilah," ujarnya di kantor DPD Partai Demokrat, Jakarta Timur, Jumat (15/4/2016).

Dalam kesempatan itu, Benny juga mengaku siap pensiun dini dari Polri jika ada partai yang akan mengusungnya dalam Pilkada DKI 2017.

"Kalau saya sudah dipinang dan sudah didaftarkan ke KPU pada tanggal 17 September 2016, berkas saya sudah ada dan sudah siap pensiun dini atas inisiatif sendiri. Saya siap dengan segala rIsiko," ucapnya.

Selain mendaftar penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta ke Partai Demokrat, Benny juga sebelumnya sudah mendaftar ke PDI Perjuangan.

Rencananya, pada pekan depan ia akan mendaftarkan diri ke Gerindra dan Golkar.

Partai Demokrat sudah mengantongi 12 nama yang mendaftarkan diri untuk ikut penjaringan bakal calon gubernur DKI Jakarta 2017 dari partai tersebut.

Keduabelas nama yang ikut mendaftar itu adalah Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra, kader Partai Demokrat Hasnaeni Moein, anggota DPR RI fraksi Partai Gerindra, Biem Benjamin, praktisi pendidikan Teguh Santosa, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, kader Partai Gerindra Sandiaga Uno, kader PKS Muhamad Idrus, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung, dan tiga orang warga bernama Muhammad Idris Khalid Amir, Kwee Siong Wee dan Tahir Mahmud.

Kompas TV Pertarungan Pilkada DKI Jakarta


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com