JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa yang dilakukan Front Pancasila di Tugu Tani, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/4/2016), sempat diwarnai bentrok dengan polisi.
Hal itu terjadi ketika Kepala Bagian Operasional Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo Condro memerintahkan polisi untuk mengangkat tubuh sejumlah pengunjuk rasa yang tidak patuh. Para pengujuk rasa sudah diimbau untuk tidak berdemostrasi di Tugu Tani. Mereka diarahkan untuk berunjuk rasa di Patung Kuda Arjuna Wiwaha. Namun, mereka menolak dan bersikeras ingin berdemostrasi di depan Hotel Aryaduta.
"Duduk, teman-teman yang di depan mobil duduk. Kita tidak pindah," ujar seorang pengunjuk rasa, Alfian, dari atas mobil komando.
Mereka disuruh duduk di depan mobil agar mobil komando tidak bisa maju dan pindah ke lokasi demo yang disediakan polisi.
"Petugas, angkat mereka yang duduk! Angkat yang duduk dan pinggirkan!" ujar Susatyo.
Polisi pun bergerak ke arah para demonstran yang duduk tersebut. Seketika, suasana berubah menjadi ricuh. Demonstran yang diangkat mencoba untuk melawan. Pengunjuk rasa yang berada di atas mobil komando pun marah. Mereka berteriak sambil menunjuk-nunjuk polisi.
"PKI! Polisi PKI! Kalian semua PKI!" teriak pengunjuk rasa.
"Itu saudara kami. Lihat saja kalau terjadi sesuatu dengan saudara kami!" teriak demonstran yang lain sambil menyaksikan kawannya dibawa polisi.
Mobil komando mereka pun dipaksa melaju. Tidak ada pilihan, mereka akhirnya mematuhi polisi dan berpindah ke Patung Kuda Arjuna Wiwaha.
Para demonstran itu memerotes acara "Simposium Membedah Tragedi 1965". Mereka menilai acara itu merupakan rangkaian acara untuk menghidupkan kembali komunisme di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.