Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anak-anak Bisa Menikmati Suasana di Kalijodo

Kompas.com - 09/05/2016, 18:36 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Farhan tampak tak bisa diam saat dipegangi ayahnya, Erwin Setiawan (28). Bocah tiga tahun itu berada di atas tembok pembatas kawasan Kalijodo dengan sungai di sampingnya.

Dengan pegangan erat sang ayah, Farhan tampak girang menunjuk benda-benda yang mengalir di atas sungai sembari menunjukkan kepada Erwin.

"Yah itu ada bola. Ambil yah," pinta Farhan kepada Erwin.

Dengan bijak, Erwin menjelaskan kepada Farhan dirinya tidak bisa mengambil bola lantaran berbahaya. Farhan pun mengangguk, mengisyaratkan paham penjelasan dari Erwin.

Hari itu, Senin (9/5/2016), Erwin mengajak istri, Feny (20) dan dua anaknya, Farhan dan Mardotillah (4 bulan) untuk menikmati suasana Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara.

Suasana sore hari dianggap paling pas untuk menikmati Kalijodo yang kini sudah berubah 180 derajat. Keluarga kecil itu sudah dua jam di Kalijodo dari pukul 15.00 WIB.

"Sengaja ke sini, untuk menghilangkan penat dan ajak main anak," kata Erwin saat berbincang dengan Kompas.com, Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kedatangan Erwin ke Kalijodo juga berdasar ajakan sang istri. Feny kerap mengajak Erwin beserta anaknya untuk bermain di kawasan Kalijodo. (Baca: Sinarmas Akan Biayai Penataan Kalijodo)

Bekas tempat prostitusi itu kini dianggap cukup nyaman. Angin di Kalijodo juga segar untuk dihirup. Wajar, jika Feny mengaku hampir setiap hari mengajak anak-anaknya dari rumah di kawasan Jembatan Dua untuk bermain di Kalijodo.

"Sekarang aja udah enak begini, apalagi pas udah jadi taman nanti," kata Feny sambil menggendong si bungsu, Mardotillah.

Pilihan Feny untuk mengajak anak-anaknya ke Kalijodo bukan tanpa alasan. Biasanya di rumah, anak pertamanya, Farhan kerap berselisih dengan temannya. Sehingga, ia mengajak Farhan untuk bermain di Kalijodo.

Kawasan itu dianggap lebih luas. Anak-anak Feny dan Erwin bisa bermain dengan bebas. Ke depan, Feny berharap kawasan Kalijodo juga bisa dibangun berbagai macam fasilitas, mulai dari taman kanak-kanak, lapangan futsal dan tempat makan.

Sehingga, Kalijodo bisa lebih ramai lagi nantinya. Saat tengah asyik berbincang, gerimis pun turun. Akhirnya perbincangan dengan keluarga kecil yang tengah menikmati Kalijodo pun juga usai. (Baca: Menanti Tuan Baru Kalijodo)

Sementara itu, pantauan Kompas.com, pembangunan Kalijodo saat ini berfokus pada jalan. Pembangunan jalan di Kalijodo sudah hampir 80 persen dan hanya menyisakan sedikit jalur dari sisi kanan pintu masuk Kalijodo dari Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com