Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Tegaskan Pernyataan Politisi PDI-P soal Pilkada DKI Hanya Pendapat Perorangan

Kompas.com - 08/06/2016, 03:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Djarot Saiful Hidayat mengatakan pendapat yang saat ini dilontarkan oleh rekan separtainya tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 hanya pernyataan pribadi. Pernyataan itu disampaikannya menanggapi adanya silang pendapat para politisi PDI-P tentang siapa calon gubernur yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Suara orang per orang ya silakan saja. Bolehkan suara orang per orang," ujar Djarot usai menghadiri acara buka puasa di Menteng Atas, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2016).

Menurut Djarot, sampai saat ini partainya belum memutuskan pasangan calon yang nantinya akan diusung pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Ia memperkirakan keputusan itu akan diambil sekitar Juli 2016 atau setelah Hari Raya Idul Fitri .

Djarot mengatakan sebelum mengambil keputusan, pengurus di tingkat pusat maupun DPD DKI Jakarta akan melakukan rapat terlebih dulu. Pada rapat itu, kata dia, para kader dipersilakan mengemukakan pendapat.

Menurut Djarot, pendapat-pendapat dari para kader akan menjadi pertimbangan bagi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sebelum mengambil keputusan.

"Segala kemungkinan masih bisa terjadi. Semua bisa ditarik. Siapapun bisa sebelum ada keputusan," ujar Djarot.

Para politisi PDI-P memang saling silang pendapat mengenai cagub yang pantas diusung. Sebagian menganggap bahwa PDI-P harus mengusung kader internal, namun yang lain mengusulkan agar PDI-P mengusung gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama.

Dua politisi PDI-P yang diketahui melontarkan dukungan agar partainya mengusung Ahok adalah Aria Bima dan Charles Honoris. Namun, akibatnya, keduanya disindir oleh Ketua DPD PDI-P Bambang DH.

"Dua orang ini di grup ditertawai dan dianggap orang yang gatel gitu ya, ingin bicara, enggak punya panggung, terus ngomong seenaknya sendiri tanpa koordinasi," ujar Bambang.

Kompas TV Beredar Spanduk Duet Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com