Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Puji Ahok Paling Reaktif "Perangi" Masalah Pangan

Kompas.com - 09/06/2016, 13:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI melakukan kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan terhadap masalah pangan.

Dari kerja sama itu, BPOM memuji Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, sebagai figur paling reaktif jika ada kasus soal pangan.

Hal ini disampaikan Deputi Bidang Pengawasan Keamananan Pangan dan Bahan Berbahaya, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Suratmono, dalam jumpa pers di kantor BPOM RI.

"Dulu kita main sendirian, tapi sekarang dinas-dinas sudah aktif. Di DKI saja Pak Ahok begitu luar biasa mendukung kami, pokoknya kalau ada yang jual (melanggar), sudah usir saja," kata Suratmono, dalam jumpa pers di kantor BPOM RI, Jalan Percetakan Negara, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (9/6/2016).

Suratmono mencontohkan, ada sebuah toko yang melakukan pelanggaran masalah pangan di Jakarta Utara. Namun, tiga kali di pengadilan toko itu hanya mendapat hukuman ringan.

Mantan Kepala BPOM RI Roy Sparinga saat itu menyurati ke Ahok soal masalah ini. "Ujungnya Pak Roy buat surat ke Pak Ahok, (akhirnya toko) di Jakarta Utara itu ditutup," ujar Suratmono.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPOM RI, Tengku Bahdar Johan Hamid pun mengakui, dari sejumlah kepala daerah yang bekerja sama dengan BPOM, Ahok paling reaktif menanggapi kasus pangan.

Termasuk soal kerja sama BPOM dengan DKI soal penutupan toko obat kuat berbahaya.

"Termasuk penutupan obat pil biru. Kerja sama dengan Pemda DKI," ujar Tengku.

BPOM mengatakan, nota kesepahaman juga dibuat dengan 33 provinsi yang ada di Tanah Air. Selain Ahok, BPOM juga memuji Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini.

"Dia (Ahok) lebih reaktif, kalau kasih info langsung ditanggapi," ujar Tengku.

Kompas TV BPOM Sita Produk Pangan Ilegal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com