Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Pertamanan: Makam Fiktif Mungkin Dulunya Memang Ada

Kompas.com - 13/06/2016, 16:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Ratna Diah Kurniati mengakui adanya makam fiktif, seperti yang diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Makam fiktif yang dimaksud Basuki adalah makam yang diberi batu nisan, tetapi tidak ada jenazah di dalamnya. Makam fiktif tersebut menjadi penanda bahwa lahan itu sudah dipesan.

"Kalau makam fiktif ya mungkin dulunya memang ada. Ya memang mungkin ada itu (makam fiktif) zaman dulu," kata Ratna, saat ditemui wartawan seusai mengikuti rapat pimpinan, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/6/2016).

(Baca juga: Ada Warga Pesan Makam untuk Orangtuanya yang Belum Meninggal)

Saat ini, menurut Ratna, instansinya tengah melakukan pendataan dan pembenahan makam di semua taman pemakaman umum (TPU) di Jakarta.

"Kami sedang melakukan pembenahan dan pendataan ulang semua makam di TPU. Kami cocokkan dengan yang real di lapangan," kata Ratna.

Ia mengatakan, saat ini instansinya tengah melakukan pendataan dengan menggunakan sistem pemakaman online.

(Baca juga: Pesan Makam "Online" Mirip dengan Pesan Bangku di Bioskop)

Melalui sistem itu, warga juga dapat mengetahui makam mana saja yang sudah terisi.

Ia berjanji akan memecat anak buahnya yang terbukti melakukan pungutan liar atau membuat makam fiktif.

Sebelumnya, Basuki atau Ahok menyebut banyak makam fiktif di TPU milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ia mengatakan, banyak makam di blok depan belum terisi, tetapi sudah ada batu nisan. Lahan tersebut akan dijual bila ada yang berani bayar mahal.

Untuk menghindari pungutan liar, Ahok menyosialisasikan retribusi makam di tempat pemakaman umum milik pemerintah.

Harga makam di Blok AAI Rp 100.000, Blok AAII Rp 80.000, Blok AI Rp 60.000, Blok AII Rp 40.000, dan Blok AIII tidak ada retribusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com