Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Ini Menangis karena Satu Bayi Kembarnya Diduga Hilang Usai Melahirkan

Kompas.com - 15/06/2016, 17:53 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Raudiah Elva Ningsih (37) sesekali mengusap air mata saat bercerita salah satu bayi kembarnya yang diduga hilang. Perempuan yang "seharusnya" melahirkan dua anak itu hanya menerima satu bayi setelah melahirkan.

Padahal, hasil USG dua rumah sakit dan satu puskesmas ibu ini dinyatakan hamil gemeli (kembar).

Di kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Pasar Rebo, Jakarta Timur, Raudiah menceritakan kasus dugaan hilangnya salah satu bayi perempuan kembarnya itu terjadi di sebuah rumah sakit berinisial RS HJ.

Tanggal 7 Mei 2016, Raudiah masuk ke RS tersebut karena akan melahirkan. Proses persalinan dilakukan dengan cara sesar di rumah sakit yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur, itu. Tanggal 8 Mei adalah waktunya Raudiah menjalani operasi persalinan.

Masuk ruang operasi, Raudiah ditangani lima anggota tim medis termasuk dokter. Sebelum dibius, Raudiah mendengar suara musik keras yang disetel di ruang operasi, salah satunya lagu Glenn Fredly. Mulanya Raudiah pikir itu hanya untuk menenangkannya.

"Masuk ruang operasi, saya dengar lagu Glenn Fredly kencang sekali, saat itu saya pikir untuk menenangkan saya," kata Raudiah, di kantor Komnas PA, Jakarta Timur, Rabu (15/6/2016).

Proses persalinan pun berlangsung. Namun, setelah selesai, Raudiah kaget karena ia hanya menerima satu bayi.

"Saya tanya ke mana salah satu bayi saya," ujar Raudiah.

Padahal, ia telah menyiapkan dua nama untuk bayinya, yakni Callyta Yuzira Silva dan Callya Razeena Kivah. Namun, hanya Callyta yang ia terima. Pihak dokter menyatakan Raudiah hanya mempunyai satu bayi.

Raudiah masih gelisah dengan jawaban itu. Namun, pada saat itu justru ia mendapat jawaban yang kurang pantas dari seorang asisten dokter.

"Salah satu asisten dokter malah marah-marah sama saya dan mengatai saya. Saya tidak bisa buat apa-apa karena saat itu, saya juga takut karena perut saya masih dijahit sama dia. Akhirnya seorang perawat laki-laki menghampiri saya dan berbisik, 'Ibu tidak usah gelisah'," ujar Raudiah.

Kegelisahan Raudiah soal salah satu bayinya yang hilang bukan tanpa alasan. Sebab, hasil USG di Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu, tanggal 5 Januari 2016 menyatakan, ia berstatus hamil dengan bayi kembar atau gemeli.

Hal itu pun dikuatkan dengan hasil USG di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih, Cawang, Jakarta Timur, tanggal 22 Maret 2016, yang menyatakan hal yang sama.

"Dalam surat (pengantar) yang dikeluarkan dari RS HJ juga menyatakan hal kalau saya gemeli," ujar Raudiah.

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan, pihak keluarga belum mendapat kejelasan mengenai salah satu bayi yang hilang tersebut.

"Ibu ini merasa punya dua anak karena hamil kembar, dan hasil USG juga menyatakan begitu. Tapi ternyata hanya satu bayi, dan info dari tim dokter ternyata mengatakan ia cuma punya satu bayi dan mengatakan kalau yang satu hanya ari-ari besar," ujar Arist.

Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Jakarta Timur. Namun, pihak kepolisian masih belum bertindak. Kini Raudiah mendapat pendampingan dari Komnas PA untuk kasusnya tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com