Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Meniru Langkah Jokowi demi Mendongkrak Elektabilitas

Kompas.com - 21/06/2016, 10:20 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah 132 hari Sandiaga Uno keliling Jakarta memperkenalkan diri sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta. Selama itu pula, survei popularitas dan elektabiliasnya terus merangkak naik.

Survei internal terhadap elektabilitas Sandi menyebut pada bulan Januari, elektabilitasnya masih nol. Namun, tiap bulan angka elektabilitas ini meningkat secara signifikan hingga terakhir pada Mei kemarin, elektabilitas Sandiaga menyentuh angka 7.

Jika dibandingkan dengan petahana Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tentu angka ini sangat jauh.

Survei yang dilakukan pada awal Juni oleh Manilka Research and Consulting menunjukkan bahwa elektabilitas Ahok mencapai 49,3 persen, jauh di atas Sandiaga yang hanya 2,5 persen.

Namun, tetap saja pencapaian ini layak diperhitungkan. Dengan latar belakang sebagai pengusaha, tak mudah memperebutkan panggung politik dengan pejabat dan tokoh lain.

Cara yang dipilih Sandi untuk mendongkrak elektabilitas pun tak sulit. Ia meniru Joko Widodo yang memenangkan Jakarta pada 2012 silam dengan elektabilitas awal yang rendah. Yaitu blusukan dari kampung ke kampung.

"Untuk dapat memahami secara nyata permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Jakarta, pemimpin harus terjun langsung dan mendekatkan diri dengan warganya."

"Blusukan, yang dipopulerkan oleh Presiden Jokowi, merupakan metode yang paling efektif dalam menangkap dan memahami permasalahan warga sehari-hari," kata Sandiaga di Jakarta Pusat, Senin (20/6/2016).

Tercatat sejak memulai sosialisasi pada Februari lalu, Sandiaga telah mengunjungi 105 dari 269 kelurahan di Jakarta. Jumlah ini terus bertambah dengan target menyelesaikan 269 kelurahan sebelum Gerindra mengumumkan bakal calon terpilih yang akan diusung.

Terhitung, Sandiaga dalam waktu sehari bisa mengunjungi tujuh titik sekaligus. Fokus daerah pemilihannya pun terpetakan dengan baik. Sandiaga menyambangi daerah pemenangan Jokowi-Ahok untuk membidik pendukung Ahok yang menurutnya mulai ragu.

Jabatannya sebagai Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APSI) juga mendorong Sandi untuk mengunjungi pasar-pasar tradisional dan menyapa para pedagang.

Kemudian melalui Setara Foundation, Sandiaga mengadakan pelatihan bagi para pedagang UMKM di kampung-kampung. Pengalaman Sandiaga di dunia usaha menjadi nilai jual terbesarnya.

Alih-alih membicarakan masalah akut Jakarta seperti banjir, macet, dan sampah, Sandiaga lebih banyak menekankan pada masalah kesejahteraan seperti harga bahan pokok dan ketersediaan lapangan pekerjaan.

Sandiaga selalu membanggakan pengalamannya mendirikan perusahan dari tiga karyawan hingga kini mempekerjakan 50.000 karyawan. Begitu pula dengan harga bahan pokok.

Sandiaga mengaku paham betul permasalahan selama ini adalah rantai distribusi dan kurangnya pasokan.

"Ke depan, Insya Allah kalau saya diberi amanah sebagai gubernur, harga bahan pokok bisa terkendali dan terjangkau," ujarnya.

Selain blusukan, memasang iklan di televisi dan mengembangkan basis relawan juga menjadi cara Sandiaga meningkatkan popularitas. Sandiaga kini memiliki 20 relawan di berbagai daerah di Jakarta yang bertugas mensosialisasikan visi dan misinya.

Pesan terakhir Prabowo ke Sandiaga adalah memperbanyak relawan. Bagi Sandiaga, apa yang dilakukannya sudah tepat sesuai keinginan Prabowo. Ia pun optimistis tak lama lagi namanyalah yang akan diumumkan oleh Gerindra sebagai calon yang akan diusung dalam Pilkada DKI.

"Pak Prabowo akan memilih yang dekat dengan rakyat."

Kompas TV Sandiaga Uno Kritisi Kebijakan Pemprov DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com