Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Masalah Jakarta Tak Bisa Diserahkan kepada Gubernur Saja"

Kompas.com - 22/06/2016, 10:20 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Berkembangnya sebuah kota tidak hanya dinilai dari apa yang pemerintah daerahnya lakukan.

Pengamat tata kota, Yayat Supriatna, menilai, keterlibatan warga juga tidak kalah penting.

Warga sedianya memiliki kesadaran untuk membangun kotanya menjadi lebih baik.

Terkait dengan Jakarta, ia menyebut warga Ibu Kota cenderung lebih suka mengeluh ketimbang melakukan sesuatu untuk kotanya.

(Baca juga: Lewat Akun Twitter, Ahok Ucapkan Selamat Ulang Tahun Ke-489 DKI Jakarta)

Padahal, menurut dia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah melakukan sejumlah perbaikan, seperti layanan pendidikan dan kesehatan melalui Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat (KJP).

"Mengatasi masalah Jakarta tidak bisa diserahkan ke Gubernur saja. Prinsip dasar, warga ikut berkontribusi. Bagaimana warga berkontribusi dalam ide, gagasan, dan solusi, tidak selalu menanti untuk dilayani," kata Yayat saat dihubungi, Rabu (22/6/2016).

Yayat mencontoh soal laporan melalui aplikasi Qlue. Salah satu laporan yang cukup banyak masuk di Qlue adalah soal sampah.

Menurut dia, tidak ada yang bisa dibanggakan ketika warga terus-menerus melaporkan keluhannya untuk kemudian ditangani petugas terkait.

Seharusnya, kata dia, warga sadar akan kondisi di lingkungan sekitarnya sehingga tidak perlu rajin-rajin melapor via Qlue, tetapi dapat memunguti sendiri sampah yang berserakan.

(Baca juga: Program yang Diluncurkan Ahok Saat HUT Ke-489 Jakarta)

Contoh lain adalah soal perilaku pelajar yang menerima KJP. Yayat berpendapat, para pelajar baiknya semakin terpacu untuk berprestasi karena sudah dibantu oleh Pemprov DKI Jakarta melalui KJP.

"Warganya sendiri harus tahu diri. Pelajar yang terima KJP ya jangan tawuran lagi, warga yang dapat KJS ya jangan merokok lagi, hal-hal sederhana seperti itu saja," tutur Yayat.

Melalui sikap yang tidak selalu mengeluh dan mau berbuat sesuatu, warga Jakarta diharapkan dapat membangun kultur budaya yang baik.

Pada hari ulang tahun ke-489 Jakarta ini, warga juga bisa memulai hal-hal kecil dan mengubah sikap yang tadinya pesimistis menjadi optimistis.

Kompas TV Harapan Warga di Ultah Jakarta ke-489
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com