Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengumpul Data KTP "Teman Ahok" Mengaku Lakukan Kecurangan

Kompas.com - 22/06/2016, 12:54 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan penanggung jawab (PJ) pengumpul data kartu tanda penduduk (KTP) Teman Ahok di Kelapa Dua mengungkapkan adanya praktik kecurangan dalam pengumpulan data KTP dukungan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Ahok ikut Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur perseorangan.

Salah seorang PJ, yakni Richard Sukarno, mengaku pernah melakukan kecurangan dalam pengumpulan data KTP dukungan.

Kecurangan itu dilakukannya dengan cara mengumpulkan data KTP yang sama. (Baca juga: "1 Juta Data KTP Ahok Tanda Rakyat Bergairah Punya Pemimpin Bebas dari Tekanan Politik")

"Kalau saya jujur, kami dikejar target, kami tes dulu, lolos. Berarti ada pembiaran. Lolos, lolos langsung. Nah mainkan," kata Richard di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2016).

Menurut Richard, agar bisa mengumpulkan data KTP yang sama, PJ pengumpulan satu sama lain melakukan tukar-menukar data KTP . Padahal, data KTP tersebut sudah pernah dikumpulkan.

Ia mengatakan, kecurangan ini dilakukan karena para PJ dikejar target. Dalam sepekan, mereka harus mengumpulkan 140 data KTP dukungan.

Informasi yang sama disampaikan PJ pengumpul wilayah Sukabumi Selatan, Dhella Novianti. Anak dari Richard ini mengaku tahu informasi mengenai data KTP dukungan ganda.

"Yang ngumpulin KTP itu papa. Kalau aku nulis informasi di formulir," kata Dhella.

PJ lainnya, Paulus Romindo, mengatakan bahwa kecurangan ini hanya diketahui internal PJ.

(Baca juga: Gerindra Akan Awasi Verifikasi Faktual Data KTP "Teman Ahok")

Ia mengaku tidak tahu persis proses selanjutnya sehingga tidak bisa memastikan apakah ada atau tidak data KTP ganda dalam 1 juta data KTP dukungan yang telah dikumpulkan Teman Ahok tersebut.

"Kalau dipastikan 100 persen, saya tidak tahu. Namun, jika dikatakan ada yang lolos, pasti ada (data KTP ganda) yang lolos. Buktinya saya setor, dan tetap terima. Kalau reject, pasti dibalikin," kata Paulus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com