Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemadam Kebakaran Rela Tak Lebaran dengan Keluarga demi Keamanan Masyarakat

Kompas.com - 08/07/2016, 19:17 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Pantang Pulang Sebelum Padam", merupakan moto seluruh petugas pemadam kebakaran. Kalimat itu menyiratkan makna bahwa seorang petugas pemadam kebakaran tidak boleh pulang sebelum menyelesaikan tugasnya.

Tarji (49), petugas pemadam kebakaran di Sektor 2 Kecamatan Koja, Jakarta Utara paham betul dengan moto itu. Masa tugas 30 tahun sebagai pemadam kebakaran jelas bukan waktu yang singkat untuk memaknai kalimat itu.

Suka duka saat bertugas telah dia rasakan, bahkan ketika tidak bisa berkumpul bersama keluarga pada Lebaran. Tarji (49) mengatakan, hampir setiap Lebaran ia tetap bekerja.

Di awal berkeluarga dan ketika mulai memiliki anak, Tarji mengaku kesulitan untuk memberikan pengertian kepada keluarganya tentang resiko pekerjaanya. Selain keselamatan tentunya, hal lain yang sulit diterima keluarga Tarji ketika dirinya tidak bisa merayakan momen Lebaran bersama istri dan anak-anak tercinta.

"Kadang anak saya tanya 'Papa kita nggak pulang kampung?' Saya bilang 'papa nyusul ya'. Kadang tetangga juga nanyain kok Lebaran masih kerja, ya saya jawab 'Kalau ada kebakaran yang mademin siapa' he he he. Tapi itu semua saya lakukan karena tugas, karena kepentingan masyarakat banyak. Kalau keluarga kan ada untuk hari esok walapun berat meninggalkan mereka," ujar Tarji kepada Kompas.com, Jumat (8/7/2016).

Sejumlah hal yang dirindukan Tarji ketika dia dan seluruh keluarganya berkumpul, bercanda, dan makan bersama. Namun tuntutan pekerjaan menyulitkan dia untuk menikmati semua itu.

"Kebakaran kan tidak memandang waktu dan tempat. Apapun bisa terjadi kan, mau pagi mau malam makanya dituntut untuk siaga karena tidak ada yang tahu kapan akan terjadi sesuatu," ujar Tarji.

Selain Tarji, ada Marijo yang sudah 26 tahun bergelut dengan api. Selama 26 tahun bertugas sebagai pemadam kebakaran, bisa dihitung berapa kali dirinya menghabiskan waktu bersama keluarga ketika Lebaran tiba.

Marijo mengatakan, jelas dia menginginkan bisa berkumpul dan menikmati setiap momen Lebaran bersama keluarga. Namun tuntutan pekerjaan membatasi Marijo mendapatkan kesempatan itu.

Ia menceritakan, anaknya beberapa kali mengeluh ketika dia berangkat kerja saat Lebaran. Tak hanya anak, kedua orang tua Marijo juga pernah mengeluhkan pekerjaanya itu.

"'Kenapa sih Bapak kerja mulu?' Anak saya dulu sering nanya begitu. Apalagi waktu dia lihat teman-temannya pergi jalan-jalan sama orang tuanya, tentu dia pengen dong. Dulu juga orang tua saya nanyain kok kerja terus, jarang datang waktu Lebaran. Padahal saya pengen sungkem sama keluarga. Tapi lama kelamaan orang tua mengerti, bahkan dia bilang pekerjaan saya menolong orang lain lebih mulia," ujar Marijo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com