JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto menjamin tidak ada kelangkaan stok vaksin di Jakarta menyusul dilakukannya vaksin ulang terhadap korban vaksin palsu di beberapa rumah sakit.
"Enggak (langka), kita memang sudah punya stok yang cukup untuk satu tahun semuannya, dan kemarin vaksin yang bermasalah itu yang impor," kata Koesmedi, di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, Selasa (19/7/2016).
Menurut dia, vaksin produksi impor memang langka, tetapi ketersediaan vaksin dalam negeri cukup.
"Yang langka adalah produksi impor bukan yang dari Biofarma," ujar Koesmedi.
Namun, ia tak hafal jumlah ketersediaan vaksin di DKI. Ia hanya memastikan jumlahnya banyak dan jenisnya adalah vaksin dasar yang digunakan untuk melakukan vaksin ulang terhadap pasien korban vaksin palsu.
"Ini kita menggunakan vaksin dasar, kita kembalikan semua ke vaksin dasar. Jadi itu yang kita ulang," ujar Koesmedi.
Koesmedi juga menyatakan, untuk menyediakan vaksin bagi fasilitas kesehatan yang ditunjuk jadi tempat pelaksanaan vaksin ulang, seperti puskesmas atau lainnya, distribusinya dilakukan sesuai kebutuhan.
Hal itu dilakukan untuk menjaga kualitas vaksin agar tidak rusak. Sebab, tempat penyimpanan vaksin, menurut dia, tidak gampang karena mesti di tempat dengan suhu yang sudah diatur.
"Nanti disalurkan Dinas Kesehatan ke puskesmas, ke rumah sakit yang mau sediakan (vaksin ulang), termasuk RS Polri dan Angkatan Darat. Tapi kita tidak beri sekaligus banyak," ujar Koesmedi.