Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Mengaku Khawatir Disebut Pencitraan oleh Lawan Politiknya

Kompas.com - 23/07/2016, 15:11 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku khawatir disebut pencitraan oleh lawan politiknya jika menemui warga di tempat ibadah jelang pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017. Hal itu ia sampaikan saat memenuhi undangan halalbihalal bersama Kepala MUI Kota Jakarta Timur, Ahmad Sodri, di Jalan Penggilingan, Sabtu (23/7/2016).

"Saya kalau disuruh ke sini malas sebetulnya, Kiai Sodri. Orang suka pikirannya ke politik. Saya ini menghindari datang ke pesantren atau masjid-masjid, nanti dibilang Ahok pencitraan," ujar Ahok, sapaan Basuki.

Ahok menuturkan, akan banyak orang yang menudingnya mencari dukungan warga dengan cara mengunjungi tempat ibadah. Padahal, kata Ahok, dia hanya gubernur yang menjalankan tugas dan bukan tokoh politik yang sedang mencari dukungan.

Sebelum Ahok menyampaikan sambutan di depan warga dan para ulama, Sodri terlebih dahulu menyampaikan sambutannya. Sodri mengatakan dia sudah lama mengundang Ahok untuk hadir ke kediamannya.

Pemilik Yayasan Al-Wathoniyah Asshodriyah ini mengatakan semua gubernur DKI Jakarta mulai dari Sutiyoso sudah pernah dia undang. Dia ingin Ahok juga bisa hadir. 

Usai acara, Ahok mengaku tidak sedang mencoba mendekati ulama-ulama. Dia datang untuk menghadiri undangan saja. Sambil bercanda, Ahok mengatakan kedatangannya juga untuk melihat mobil Sodri yang begitu banyak terparkir di rumahnya.

"Saya mau lihat-lihat mobil Pak Kiai juga nih, banyak, bagus-bagus," seloroh Ahok.

Kompas TV Ahok Masih Jadi Mayoritas Dipilih Warga DKI?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Setuju Pendapatannya Dipotong untuk Tapera, Tukang Bubur: Masa Tua Terjamin

Megapolitan
Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya 'Driver', demi Allah

Hampir Terjaring Razia karena Dikira Jukir, Ojol: Saya "Driver", demi Allah

Megapolitan
KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

KPU Susun Pemetaan TPS, Jumlah Pemilih Pilkada DKI Bertambah 62.772 Orang

Megapolitan
Tak Setuju Program Tapera, Pekerja: Enggak Percaya Pemerintah Lagi buat Kelola Uang Rakyat

Tak Setuju Program Tapera, Pekerja: Enggak Percaya Pemerintah Lagi buat Kelola Uang Rakyat

Megapolitan
PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

PKS Usulkan Anies Jadi Cagub Jakarta, Pengamat: Sosoknya Melekat dengan PKS

Megapolitan
Cegah Kecurangan Saat PPDB, Pemkot Bogor Bentuk Tim Khusus

Cegah Kecurangan Saat PPDB, Pemkot Bogor Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
12 Jukir Liar Terjaring Razia, Ada yang Kabur ke Panti Asuhan

12 Jukir Liar Terjaring Razia, Ada yang Kabur ke Panti Asuhan

Megapolitan
DPRD Kota Bogor Buka Posko Pengaduan PPDB 2024, Warga Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

DPRD Kota Bogor Buka Posko Pengaduan PPDB 2024, Warga Bisa Lapor jika Temukan Kecurangan

Megapolitan
Jadwal PPDB Kota Bogor 2024 untuk Tingkat SD dan SMP

Jadwal PPDB Kota Bogor 2024 untuk Tingkat SD dan SMP

Megapolitan
ART Diduga Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang, Pergelangan Kaki Patah dan Badan Sulit Gerak

ART Diduga Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang, Pergelangan Kaki Patah dan Badan Sulit Gerak

Megapolitan
Video Viral ART di Tangerang Lompat dari Lantai Atas Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Video Viral ART di Tangerang Lompat dari Lantai Atas Rumah Majikan, Polisi Selidiki

Megapolitan
Maling Mengendap-endap Curi Motor di Toko Laundry Depok, Aksinya Terekam CCTV

Maling Mengendap-endap Curi Motor di Toko Laundry Depok, Aksinya Terekam CCTV

Megapolitan
Pria Paruh Baya Cabuli 11 Bocah di Bogor, KPAI Soroti Soal Predikat Kota Layak Anak

Pria Paruh Baya Cabuli 11 Bocah di Bogor, KPAI Soroti Soal Predikat Kota Layak Anak

Megapolitan
Mitigasi Bencana, Pemprov DKI Perbanyak RTH dan Transportasi Ramah Lingkungan

Mitigasi Bencana, Pemprov DKI Perbanyak RTH dan Transportasi Ramah Lingkungan

Megapolitan
Hotman Paris Sebut Teman Vina yang Diduga Kesurupan Tak Boleh Jadi Saksi

Hotman Paris Sebut Teman Vina yang Diduga Kesurupan Tak Boleh Jadi Saksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com