Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Snack Bikini" Tidak Diedarkan Pembuatnya ke Tetangga di Depok

Kompas.com - 09/08/2016, 13:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Warga sekitar rumah pembuat makanan Bihun Kekinian atau "Bikini" di Sawangan Baru, Depok, tidak pernah tahu kalau Pertiwi Darmawanti Oktavia (19) atau Tiwi membuat makanan ringan tersebut. Tiwi tidak mengedarkan atau menjual makanan Bikini itu kepada warga sekitar.

Salah satu tetangga Tiwi, Ri (27), yang tinggal di RT 02 RW 07 Gang Masjid di kompleks sekitar mengatakan, baru mengetahui kalau Tiwi membuat makanan Bikini tersebut setelah kasus ini ramai.

"Tahunya kemarin pas polisi datang ramai. Dia enggak pernah jual ke warga di sini," kata Ri, yang juga masih punya hubungan keluarga dengan orangtua Tiwi, saat ditemui Kompas.com, Selasa (9/8/2016).

Tiwi juga disebut jarang terlihat. Dia lebih banyak berada di Bandung sebagai mahasiswi semester empat. Pembuat makanan Bikini itu hanya pulang ke Depok di kala libur kuliah.

"Kalau keluar juga pasti pakai mobil, jarang kelihatan," ujar Ri.

Setelah mengetahui kasusnya, Ri menilai memang kemasan makanan bikini itu kurang pantas. Ia tak menyangka Tiwi akan menampilkan ilustrasi berbau negatif itu.

"Emang sih gambarnya kartun ya, tapi ada kata remas aku, kesannya gimana ya. Mungkin dia usaha cuma salahnya karena itu aja," ujar Ri.

Wa (37), pemilik warung yang bertetangga dengan Tiwi juga mengatakan hal senada. Ia tak pernah ditawari untuk menjual produk yang dibuat bungsu empat bersaudara itu. Apalagi melihat dan tahu rasa makanan Bikini tersebut.

"Enggak pernah diedarkan di sini. Katanya kan lewat online. Tapi dengarnya buatnya di rumahnya di situ juga," ujar Wa.

Saat penggerebekan di rumah Tiwi, petugas menyita barang bukti berupa produk jadi Bikini Snack sebanyak 144 bungkus. Petugas juga menyita kemasan primer Bikini Snack sebanyak 3.900 lembar, bumbu-bumbu 15 bungkus, bihun bahan baku sebanyak 40 bungkus.

Peralatan produksi sebanyak 5 buah yang meliputi kompor, wajan, dan peralatan lainnya juga disita petugas.

Sejak penggerebekan petugas, Tiwi terakhir kali diberitakan menjalani pemeriksaan di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung, Senin (8/8/2016).

Kabid Pemeriksaan dan Penyidikan BBPOM Bandung Dela Triatmani mengatakan, pemeriksaan untuk mengali informasi soal pembuatan makanan Bikini tersebut. BBPOM Bandung juga tidak menemukan izin edar maupun PIRT (pangan industri rumah tangga) pada prodak Tiwi.

Makanan ringan itu juga dipersoalkan karena memuat gambar ilustrasi wanita berbikini pada kemasannya dan juga memuat logo halal yang tidak dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia setempat.

Kompas TV BPOM Nyatakan Bihun Kekinian Produk Ilegal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com