Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pospera Laporkan Aktivis ForBali ke Polisi atas Tuduhan Sebarkan Ujaran Kebencian

Kompas.com - 18/08/2016, 12:46 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Organisasi masyarakat, Posko Perjuangan Rakyat (Pospera), melaporkan aktivis sekaligus Ketua ForBali I Wayan Suardana alias Gendo ke Mabes Polri atas tuduhan menyebarkan ujaran kebencian terkait SARA di media sosial.

Sekretaris Jenderal DPP Pospera Abdurochim K Labungasa membenarkan telah melaporkan Gendo ke Mabes Polri pada Senin (15/8/2016).

Abdurochim mengatakan, pihaknya melaporkan pemilik akun @gendovara yang setelah ditelusuri ternyata milik Gendo.

"Kedatangan ke Mabes Polri dilakukan oleh Pospera bukan untuk mengadukan penghinaan, tapi melaporkan ujaran kebencian SARA sesuai pasal 28 UU ITE dan pasal 16 UU no 40 tahun 2008," kata Abdurochim kepada Kompas.com melalui keterangan tertulisnya, Kamis (18/8/2016).

Gendo dinilai menyebarkan ujaran kebencian yang berkaitan dengan Ketua Dewan Pembina Pospera Adian Napitupulu.

Beberapa cuitan Gendo di Twitter yang dipermasalahkan, di antaranya memelesetkan nama Adian Napitupulu menjadi "napitufulus" dan memanggil dengan kata "Nyet".

Menurut Abdurochim, Gendo juga menyebut Pospera sebagai "pos pemeras rakyat". Cuitan Gendo itu dianggap telah merendahkan fisik dan martabat manusia.

"Ucapan-ucapan tersebut sudah ditulis berkali kali oleh terlapor di Twitter-nya sejak bulan Febuari 2016 hingga bulan Juli 2016," ujar Abdurochim.

Upaya penyelesaian di luar jalur hukum, lanjut dia, sudah dilakukan dengan tiga kali bersurat ke Dewan Nasional Walhi sejak Juli 2016 dan meminta Dewan Nasional Walhi untuk mengklarifikasikan ujaran-ujaran tersebut serta melakukan tindakan terkait.

Sementara itu, menurut Abdurochim, hingga hari ini Adian Napitupulu tidak pernah menjawab ucapan akun @gendovara, baik di Twiiter maupun di media sosial lainnya.

"Karena masalah SARA bukan masalah Adian tetapi masalah semua umat manusia maka dengan demikian masalah ini diambil alih oleh organisasi sebagai pelapor," ujar Abdurochim.

Ia juga menyampaikan, tidak ada alasan bagi siapa pun untuk menghina dan merendahkan martabat manusia, menghina marga atau suku, serta merendahkan martabat suatu organisasi.

Ia juga menepis pelaporan ini terkait masalah reklamasi di Teluk Benoa. Gendo melalui ForBali diketahui merupakan aktivis yang menolak reklamasi di Teluk Benoa.

"Pospera mengecam siapa pun yang mengkaitkan pelaporan tersebut dengan Reklamasi Teluk Benoa. Kita sama sekali enggak ada kaitannya dengan persoalan reklamasi. Persoalan kita dengan terlapor hanya persoalan itu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com