Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghasilan Jual Parsel Dirasa Kurang, Pria Ini Nekat Jadi Kurir Narkoba

Kompas.com - 26/08/2016, 20:09 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bustanil Arifin (46) merupakan salah satu kurir dari jaringan narkotika yang melibatkan orang Indonesia dan  Malaysia.

Bustanil mengaku, dirinya hanya disuruh oleh bandar besar yang bernama Ahmad Mulyadi (42) untuk mengambil sabu di Pontianak dibawa ke Jakarta. Ternyata sabu tersebut masuk ke Indonesia melalui Kalimantan Barat dan diendapkan di Pontianak sebelum beredar di Jakarta.

Bustanil mengaku, ia menjadi kurir narkoba sejak Mei lalu. Selama tiga bulan, Bustanil lolos membawa sabu dari Pontianak ke Jakarta melalui jalur udara.

"Saya sudah empat kali lolosin sabu dari Pontianak ke Jakarta. Per kilonya saya dibayar Rp 20 juta," kata Bustanil di Mapolda Metro Jaya, Jumat (26/8/2017).

Ia menuturkan, dirinya terpaksa menjadi kurir narkoba karena istrinya sedang sakit. Ia membutuhkan banyak biaya untuk proses kesembuhan istrinya.

"Istri saya pas habis dicopot spiralnya mengalami pendarahan. Kata dokter rahimnya suruh diangkat, makanya saya butuh banyak biaya," kata dia.

Ia menjelaskan, sebelum menjadi kurir narkoba dia menjadi penjual parsel di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. Ia mengaku hasil penjualan parsel tak cukup untuk memenuhi biaya hidup keluarganya.

"Saya sudah lama jadi tukang parsel di Cikini. Biaya hidup makin mahal, terpaksa saya jadi kurir. Saya nyesel kalau tahu akhirnya harus berurusan sama polisi kayak gini," katanya sambil menitihkan air mata.

Polisi berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional. Dalam pembongkaran itu, dibekuk satu bandar besar bernama Ahmad Mulyadi (42). Selain itu ditangkap lima kurir, yakni Bustanil Arifin (46), Teguh (24), Ina Warsina (37), Samsudin (46) dan Sugeng (48).

Dari tangan mereka polisi menyita sabu seberat lima kilogram, 200 butir pil ekstasi dan uang tunai sebesar Rp 944.700.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com