Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Djarot: Pemegang KJP Bisa Dibiayai Kuliah S-2 di Luar Negeri

Kompas.com - 10/09/2016, 16:57 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kartu Jakarta Pintar (KJP) tak hanya ditujukan bagi para siswa dan siswi di bangku sekolah. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, para mahasiswa dan sarjana yang ingin mengenyam pendidikan lebih tinggi juga berhak ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Jadi mereka mereka yang pegang KJP dan mau melanjutkan kami biayai sampai lulus. Kalau dia punya prestasi lagi, tidak menutup kemungkinan dia kami promosikan untuk S-2 di luar negeri," kata Djarot Peresmian Penggunaan Gedung Pasca Sarjana Universitas Brawijaya di Gedung Pelita Air Service, Jakarta Pusat, Sabtu (10/9/2016).

Djarot mengatakan, upaya meningkatkan jumlah lulusan perguruan tinggi didasarkan pada kebutuhan Indonesia pada 2030, di mana 130 juta tenaga kerja terampil dan profesional dipersiapkan untuk menghadapi persaingan regional. Sehingga, lulus sebagai sarjana saja tak cukup.

Para lulusan diharapkan berprestasi agar dapat melanjutkan ke jenjang S-2 bahkan S-3.

"Kami berharap pemegang KJP tetap belajar, usaha keras untuk mendapatkan beasiswa di PTN mana pun juga. Orang yang tidak mampu, orang yang miskin berhak jadi orang pintar lho," ujarnya. (Baca: Saat Djarot Beri Pengertian kepada Anak yang Tak Dapat KJP)

Tiap tahunnya, Pemprov DKI Jakarta mengalokasikan anggaran sebesar Rp 18 juta per tahunnya bagi tiap pemegang KJP yang berhasil masuk PTN. PTN yang bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta akan langsung mendebit biaya sekolah dari anggaran program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).

Kompas TV Siswa Ikut Rusuh Bola, Ahok Ancam Cabut KJP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Jadi Penadah Pelek Ban Mobil Hasil Curian, Sumihar Terancam 4 Tahun Penjara

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Pencuri Ban Mobil Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Polisi: Kurang Pengawasan

Megapolitan
Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Dibantu Hotman Paris, Keluarga Vina Cirebon Tuntut Keadilan atas Kasus Pembunuhan

Megapolitan
Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Dosen Hukum Ini Bantah Ditunjuk Langsung Anwar Usman sebagai Ahli untuk Lawan MK di PTUN

Megapolitan
Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Pencurian Mobil di Bogor Direncanakan Matang, Pelaku Intai Mobil Korban Selama 2 Bulan

Megapolitan
5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

5 Begal yang Rampas Motor Milik Calon Siswa Bintara Sudah Berulang Kali Beraksi

Megapolitan
Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Dosen Hukum Laporkan Pria yang Adukan Pelanggaran Etik Anwar Usman, Diduga Cemarkan Nama Baik

Megapolitan
KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com