Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Hanura: Tidak Etis Warga Luar Batang Tolak Sapi Sumbangan Ahok

Kompas.com - 12/09/2016, 13:45 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura Miryam S Haryani menyesalkan sikap warga Luar Batang, Jakarta Utara, yang menolak sumbangan sapi dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Saya memahami persoalan masyarakat luar batang yang baru mengalami penggusuran di DKI Jakarta. Namun sikap yang ditunjukkan dengan cara menolak pemberian hewan kurban dari Gubernur DKI adalah sikap yang tidak etis dan tidak Islami," kata Miryam dalam keterangan tertulisnya, Senin (12/9/2016).

Miryam mengatakan, umat Muslim harusnya tidak boleh menolak pemberian orang lain. Apalagi kegiatannya berkaitan dengan momentum yang sangat dihormati, yaitu Idul Adha.

"Saya berharap bahwa kekecewaan masyarakat terhadap Ahok harus bisa ditunjukkan dengan cara-cara yang baik, jangan mencederai agama atau kelompok tertentu," ucap Ketua Umum Srikandi Hanura ini.

(baca: Ahok Sumbang 55 Ekor Sapi untuk Warga Rusun)

Miryam meyakini, penolakan terhadap sapi sumbangan Ahok itu hanya datang dari sebagian kecil masyarakat di sana.

Sedangkan, mayoritas masyarakat yang ada pasti mau menerima. Apalagi pemberian itu dilakukan pada momen Idul Adha yang cuma ada setahun sekali.

Harusnya, momen ini digunakan untuk memperkuat semangat persaudaraan serta sama-sama memahami arti pengorbanan.

"Kalau semua persoalan kita larikan pada persoalan politik akan menjadi bias maknanya nanti. Sekali lagi ini momentum Lebaran jangan dibawa-bawa pada persoalan politik," kata anggota Komisi V DPR ini.

Sekretaris Masjid Luar Batang, Mansur Amin, mengatakan, penolakan itu dilakukan setelah pengurus masjid bersama sejumlah tokoh Luar Batang mendiskusikan sumbangan itu.

(baca: Warga Luar Batang Tolak Sapi Sumbangan Ahok)

Pengurus masjid dan warga, kata Mansur, menolak sumbangan itu karena menganggap kebijakan yang dilakukan Ahok telah menyakiti hati masyarakat Jakarta, terutama warga Luar Batang.

Dua ekor sapi yang disumbangkan Ahok dikirim pada Minggu (11/9/2016), dan dikirim oleh seorang penjual sapi dengan menggunakan mobil pengangkut.

"Hari itu kami langsung mengirim kembali sapinya. Kemarin sore langsung kami kembalikan sapinya," ujar Mansur saat dihubungi wartawan, Senin (12/9/2016).

Kompas TV Ahok: Saingan Sama Saya, Tapi Program Gak Jelas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com