Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengunduran Diri Boy Sadikin Dinilai sebagai Musibah bagi PDI-P

Kompas.com - 22/09/2016, 18:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengunduran diri mantan Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Boy Sadikin dari PDI-P dinilai menyulitkan langkah partai banteng moncong putih itu dalam melakukan konsolidasi kader di akar rumput untuk memenangkan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Pengunduran diri putra mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin itu saya kira akan menjadi pukulan berat bagi PDI-P. Bahkan ini boleh disebut sebagai musibah bagi PDI-P dalam perhelatan Pilkada DKI Jakarta," ujar pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

(Baca juga: Boy Sadikin Langsung Mengundurkan Diri dari PDI-P Setelah Diajak Prabowo dan Sandiaga)

Ia menyebut Boy sebagai motor PDI-P di DKI Jakarta. Menurut dia, ketokohan Boy di level provinsi tidak bisa dianggap remeh.

Boy, kata Said, pernah mengalahkan cucu Soekarno yang juga keponakan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Puti Guntur Soekarnoputri, dalam Pemilihan Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta periode 2015-2020.

Hal ini menunjukkan besarnya dukungan pengurus dan kader PDI-P di tanah Betawi kepada Boy.

"Dalam catatan saya, Boy bahkan pernah menciptakan hattrick bagi PDI-P dalam kontestasi politik. Tahun 2012 dia memenangkan pasangan Jokowi-Ahok di Pilkada DKI, lalu tahun 2014 dia borong kemenangan PDI-P dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden di Ibu Kota," kata dia.

Oleh karena itu, Said menilai PDI-P akan rugi besar dengan pengunduran diri Boy.

Sebab, kata dia, bukan mustahil pengunduran diri Boy tersebut akan diikuti pengurus dan kader PDI-P lainnya.

Dampaknya, selain PDI-P kehilangan motor penggerak, ada kemungkinan pengurus dan kader PDI-P DKI Jakarta menolak untuk memilih Ahok-Djarot.

"Karena saat ini Boy telah menjadi orang bebas atau tidak lagi terikat dengan partai politik mana pun, maka tentu sah-sah saja jika dia kemudian ingin membawa gerbongnya untuk memberikan dukungan kepada pasangan lain yang menjadi kompetitor Ahok-Djarot," ujar dia.

(Baca juga: Boy Sadikin Mengundurkan Diri dari PDI-P, Ini Kata Djarot...)

Ia juga mengatakan, apabila Boy ditunjuk sebagai tim pemenangan kompetitor Ahok-Djarot, maka hal itu menguji pengaruh dan ketokohan Boy Sadikin pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kompas TV Ingin Maju Pilkada DKI, Lulung Dekati Boy Sadikin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Hanya Raih 4 Kursi DPRD, PKB Kota Bogor Buka Pintu Koalisi

Megapolitan
Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com