Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Go-Jek Bakal Ganti Ponsel Konsumen yang Diduga Dibawa Kabur Pengemudi

Kompas.com - 13/10/2016, 10:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Go-Jek Indonesia akan mengganti ponsel konsumen yang dikirim dengan layanan Go-Send, tetapi tidak sampai ke tujuan. Ponsel tersebut diduga dibawa kabur pengemudi Go-Jek.

"Tim Go-Jek sekarang sedang mengurus masalah kehilangan barang itu. Dalam waktu dekat, barang yang hilang bakal diganti," demikian tanggapan pihak Go-Jek kepada Kompas.com, Kamis (13/10/2016).

Terkait pencarian pengemudi, hal tersebut hingga saat ini masih ditangani tim Satgas Go-Jek. Untuk saat ini, pihak Go-Jek masih fokus mengurus pergantian barang.

Selaku korban, Agustinus Panji berharap pihak Go-Jek tidak hanya melakukan penggantian barang yang hilang, tetapi juga memproses persoalan ini secara hukum.

Seperti kasus yang dialami Panji, masalahnya bukan hanya ponsel yang hilang, melainkan data di dalam ponsel tersebut.

"Ini menyangkut rasa aman para pengguna layanan. Sudah sepatutnya PT Go-Jek membuka dan memberikan progres penanganan kasus, baik dalam tahap internal maupun jalur hukum. Ini menyangkut tindak pidana yang dilakukan oknum," kata Panji yang merupakan seniman itu.

Sebelumnya, Panji mengirim ponsel ke kekasihnya, Maria Furry, Rabu (12/10/2016), dengan layanan Go-Send.

Rutenya dari Jalan Dr Saharjo menuju Menara Duta, Setia Budi, Jakarta. (Baca: Pengemudi Go-Jek Diduga Bawa Kabur Ponsel Konsumen)

Order diterima pengemudi dengan nama Muhamad Riza. Nomor telepon pengemudi yang terdaftar 081319804711. Dengan nomor tersebut, pengemudi sempat menghubungi Panji.

Barang diambil sekitar pukul 10.00 WIB. Di depan Panji, pengemudi menelepon kantor tempat Maria bekerja untuk memberi tahu bahwa barang akan diantar.

"Dia langsung pergi. Tulisan di aplikasi sudah 'pick up item'. Sekitar satu jam kemudian, di aplikasi tertulis sudah 'drop off item'," kata Panji.

Panji kemudian menghubungi Maria lewat Facebook Messenger untuk mengonfirmasi apakah ponsel sudah diterima. Ternyata, barang tidak sampai.

"Saya langsung telepon nomor driver-nya. HP-nya mati. HP (yang diberikan untuk) cewek saya juga mati. Padahal, waktu dikirim, HP-nya nyala," kata Panji.

Kompas TV Demo Ribuan Pengemudi Go-Jek Ricuh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com