JAKARTA, KOMPAS.com - Perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 dinilai telah menghadirkan dua kubu masyarakat yang saling berseberangan. Rivalitas kedua kubu ini dianggap sudah menjurus ke hal-hal yang terlalu diskriminatif.
Karena itu, Direktur Indonesia Muslim Crisis Center Robi Sugara menilai perlu ada kubu yang bisa menjadi penengah. Ia mengistilahkannya sebagai kubu penjaga perdamaian.
"Karena terorinya adalah harus ada orang yang ketiga yang akan berada di antara dua kubu yang bersitegang. Ini adalah orang-orang yang menjaga perdamaian," kata Robi saat menghadiri deklarasi anti rasis di Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (28/10/2016).
Robi mengapresiasi deklarasi anti rasial yang diinisiasi Gerakan Santri Nusantara. Ia berharap gerakan-gerakan serupa dapat terus bermunculan selama masa kampanye Pilkada 2017.
"Harus ada pihak ketiga yang menjadi penjaga perdamaian. Saya kira gerakan santri nusantara bisa membuat semacam pasukan penjaga perdamain untuk Pilkada DKI," kata Robi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.