Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Akan Luncurkan 23 Paket Program Kerja, Pertama KJP Plus

Kompas.com - 07/11/2016, 20:05 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, menyebut telah memiliki 23 paket program kerja dirinya bersama calon gubernur Anies Baswedan, pasangannya, yang akan diluncurkan secara bertahap selama 23 hari.

Hal itu dia ungkapkan saat berkunjung ke RW 04 Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (7/11/2016).

"Jadi, kami, saya dan Mas Anies, sudah punya 23 paket (program kerja) yang dikeluarkan 23 hari ke depan mulai dari hari ini. Hari ini, KJP (Kartu Jakarta Pintar) Plus, karena pendidikan menjadi salah satu program utama kami," kata Sandi kepada pewarta.

Sandi menjelaskan, KJP Plus merupakan gabungan dari program KJP yang diusung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan program KIP (Kartu Indonesia Pintar) usungan Presiden Joko Widodo.

Adapun keunggulan dari program KJP Plus ini adalah dapat menyasar anak usia sekolah yang menimba ilmu di lembaga yang belum terbantu oleh KJP, di antaranya madrasah, pesantren, serta untuk membiayai Paket A, B, dan C.

"Program ini adalah diferensiasi. Kenapa Mas Anies sangat concern karena banyak sekali laporan yang sekolah di madrasah tidak tersentuh (bantuan KJP)," tutur Sandi. (Baca: Anies-Sandiaga Luncurkan Program KJP Plus)

Nantinya, KJP Plus ini diperuntukkan bagi semua anak usia sekolah, yakni yang berumur 6 sampai 21 tahun.

"Untuk siswa dari keluarga tidak mampu akan mendapatkan manfaat tunai serta manfaat lama dari KJP dan ini berlaku baik yang di dalam maupun luar sekolah," ujar Sandi.

Menurut dia, semua anak atau murid akan mendapat manfaat dasar non-tunai dari KJP Plus berupa fasilitas masuk ke museum di lingkungan Pemda DKI serta kesempatan untuk mendapatkan beasiswa berbasis prestasi.

"Jadi semua anak mendapatkan fasilitas dasar, yang miskin dapat tunai dan nontunai, yang berprestasi, miskin maupun tidak, pun bisa dapat berdasarkan prestasinya. Dan manfaat ini juga dapat digunakan tidak hanya di sekolah formal tetapi berbagai lembaga kursus serta pelatihan yang ditunjuk," sebut Sandi.

Kompas TV Sandiaga: Nomor Urut 3, Maknanya Sungguh Mendalam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com