Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 8 Orang Tewas, Antisipasi Miras Oplosan di Cakung Ditingkatkan

Kompas.com - 28/11/2016, 21:45 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Camat Cakung Alamsyah mengatakan, jajarannya akan meningkatkan antisipasi terhadap penjualan minuman keras oplosan di tengah masyarakat di kawasannnya.

Hal tersebut dilakukan menyusul tewasnya delapan orang di Cakung setelah menenggak minuman berbahaya tersebut.

"Kalau antisipasi, kita akan lebih intensif lagi," kata Alamsyah, saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/11/2016).

Antisipasi dilakukan di sejumlah lokasi, seperti di daerah Kelurahan Rawa Terate, Kelurahan Jatinegara di Cakung, termasuk di kawasan-kawasan padat penduduk. 

"Kalau oplosan kan di tempat-tempat nongkrong anak muda," ujar Alamsyah.

(Baca juga: Ini Bahan Miras Oplosan yang Tewaskan 10 Orang di Cakung)

Ia mengatakan, kasus miras oplosan yang memakan delapan korban di Kelurahan Jatinegara dan Rawa Terate kemarin itu merupakan kejadian di luar dugaan.

Korbannya pun begitu banyak. Pelanggannya, lanjut Alamsyah, disinyalir orang yang mengincar miras dengan harga murah.

Praktik jual beli seperti yang dilakukan pelaku miras oplosan kemarin itu diakuinya sulit dilacak. Sebab, miras oplosan itu dijual di warung kaki lima.

"Kita baru tahu setelah pelakunya tertangkap. Jadi di warung kaki limanya dia jual dan oplos di situ. Itu sembunyi-sembunyi, enggak berani terang-terangan," ujar Alamsyah.

Kedepannya, kemungkinan adanya penjualan miras oplosan di warung-warung semacam ini akan diantisipasi.

Namun, dia tidak menjadwalkan razia. Sebab, ia khawatir rencana razia akan bocor dan hasilnya sia-sia.

Oleh karena itu, strategi yang digunakan adalah dengan mengirim petugas yang menyamar sebagai pembeli begitu mengetahui informasi adanya miras oplosan.

"Jadi begitu kita dapat info langsung (razia)," ujar Alamsyah.

Sebelumnya, delapan orang tewas usai menenggak minuman keras di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

Korbannya diduga mencapai sepuluh orang, tetapi yang tercatat dalam laporan polisi sebanyak delapan orang.

Peracik miras tersebut, NN (40), telah ditangkap dan jadi tersangka. Tiga rekan pelaku, UDN, CM, dan DT masih diburu petugas.

(Baca juga: Peracik Miras yang Tewaskan Delapan Orang di Cakung Jadi Tersangka)

Para pelaku diancam Pasal 204 KUHP tentang Penjualan Barang Berbahaya dan atau Pasal 300 KUHP tentang Menjual Minuman yang Memabukan.

Ancamannya hukuman, 15 tahun penjara. Jika korbannya mati, ancaman hukumannya menjadi selama-lamanya 20 tahun atau seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com