Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebaran Betawi 2016 Bikin Ahok Tersinggung, Begini Kata Bamus Betawi

Kompas.com - 03/12/2016, 21:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyebut salah satu alasannya tidak mencairkan dana hibah untuk Bamus Betawi pada APBD 2016 karena penyelenggaraan Lebaran Betawi yang diisi oleh sambutan-sambutan bernuansa politis.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Bamus Betawi Zainuddin menjelaskan, saat Lebaran Betawi, ada ulama yang memberi tausyiah dan disebut tak sengaja menyinggung pemilihan gubernur.

"Penceramahnya keseleo lidah, dan penceramah itu bukan dari unsur Bamus Betawi. Sudah kami minta kejelasan dan klarifikasi kepada ulama itu," kata Zainuddin, di Hotel Prioritas, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/12/2016).

Dia menyebut, Bamus Betawi netral pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Masyarakat Betawi, kata dia, ada yang memilih pasangan calon gubernur-wakil gubernur nomor 1, 2, dan 3.

Bamus Betawi, kata dia, membebaskan masyarakat Betawi memilih pemimpinnya. Di samping itu, dia membantah Ahok telah menghentikan pemberian dana hibah untuk Bamus Betawi.

"Pak Ahok tidak pernah mengatakan akan menghentikan dana Bamus, tidak. Tapi beliau akan memfokuskan untuk membangun dan mengembangkan kesenian di Setu Babakan," kata Zainuddin.

Hanya saja, lanjut dia, pengembangan budaya Betawi tidak hanya dari Setu Babakan saja. Sehingga, Bamus Betawi memerlukan dana hibah tersebut.

"Tiap tahunnya ada evaluasi (penggunaan dana hibah) dan tidak bisa kami gunakan seluruhnya tiap tahun. Insya Allah, tahun depan kami optimalkan, menyerap anggaran seluruhnya," kata Zainuddin. (Baca: Ahok: Gue Juga Tersinggung Lu Maki-maki Gue di Lebaran Betawi)

Adapun dana hibah untuk Bamus Betawi sudah dianggarkan pada APBD DKI 2016. Hanya saja, Ahok mendisposisi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta Here Budi Hartono untuk tidak mencairkan dana hibah tersebut.

Sebab, di dalam Lebaran Betawi yang diselenggarakan Bamus Betawi sempat disampaikan ceramah bernuansa politis. Berganti kepemimpinan, Sumarsono memutuskan untuk mencairkan hibah Bamus Betawi pada APBD Perubahan 2016 sebesar Rp 2,5 miliar dari total Rp 5 miliar.

Pemprov DKI Jakarta hanya memberi hibah Rp 2,5 miliar karena waktu pencairan pada akhir tahun dan untuk kepentingan serapan anggaran. Kemudian Pemprov DKI Jakarta juga menganggarkan hibah sebesar Rp 5 miliar untuk Bamus Betawi pada RAPBD 2017.

Kompas TV Mengenal Budaya Betawi Lewat Pagelaran Lebaran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com