Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerabat Korban Pembunuhan di Pulomas: Maafin Mas Dodi, Ya...

Kompas.com - 27/12/2016, 17:20 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana duka sangat terasa di sepanjang lorong menuju IGD (Instalasi Gawat Darurat) di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2016) sore.

Keluarga dan kerabat korban penyekapan di rumah Jalan Pulomas Utara masih berkerumun menanti mereka yang masih dirawat usai disekap sejak Senin (26/12/2016) sore.

"Maafin Mas Dodi, ya. Maafin ya," kata seorang ibu dengan kerudung sambil menangis.

Menjelang pukul 16.30 WIB, kerabat semakin banyak berdatangan ke rumah sakit ini. Mereka masih menunggu di lorong menuju ruang IGD karena belum diperkenankan menjenguk anggota keluarga yang dirawat di lantai dua.

"Sama polisinya masih belum boleh (masuk), masih ditanya-tanya," ucap salah seorang anggota keluarga yang enggan menyebutkan namanya kepada Kompas.com.

Samar-samar, terdengar obrolan di antara anggota keluarga dan para kerabat tentang penyekapan tersebut.

Menurut mereka, pihak keluarga tidak pernah memiliki musuh atau berseteru dengan siapapun. Mereka juga masih tidak menyangka Dodi dengan anak-anaknya meninggal dunia dengan cara seperti ini.

Dodi Triono (59) merupakan pemilik rumah yang menjadi salah satu dari enam korban meninggal akibat penyekapan di rumahnya. Selain Dodi, kedua anaknya yang bernama Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9) juga meninggal dunia.

Tiga korban meninggal lainnya adalah Amel yang merupakan teman anak Dodi serta Yanto dan Tasrok (40) selaku sopir keluarga.

Sedangkan anggota keluarga yang selamat adalah Zanette Kalila (13), Emi (41), Santi (22), dan Fitriani (23) serta Windy (23) yang merupakan pembantu rumah tangga.

Kompas TV Perampokan Sadis di Penghujung Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com