Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pembunuhan di Pulomas Masuk Ketika Rumah Sedang Ramai

Kompas.com - 27/12/2016, 18:16 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu korban penyekapan di rumah Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur, Zanette Kalila (13), menceritakan bagaimana awal mula kejadian dari peristiwa yang dia alami pada Senin (26/12/2016) sore.

Cerita itu disampaikan ulang oleh Tengku Kevin, saudara Zanette yang baru saja menjenguk Zanette di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Selasa (27/12/2016) petang.

"Kondisi Zanette masih shock, tetapi tadi dia ada cerita-cerita sedikit. Sebelum kejadian, kondisi rumah lagi ramai," kata Kevin kepada Kompas.com.

Mereka yang berada di dalam rumah itu adalah Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, kedua anak Dodi yang bernama Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), Amel selaku teman anak Dodi, lalu dua sopir bernama Yanto dan Tasrok (40).

Selain itu, ada juga Zanette sendiri, Emi (41), Santi (22), lalu Fitriani (23) serta Windy (23) yang merupakan asisten rumah tangga. (Baca: Pengakuan Warga yang Dobrak Kamar Mandi Korban Pembunuhan di Pulomas)

Ketika orang di rumah tersebut sedang berkumpul, tiba-tiba Zanette melihat ada orang tak dikenal masuk ke rumah. Zanette belum bisa menyampaikan bagaimana ciri-ciri orang tak dikenal itu. Namun, kepada Kevin, Zanette menyebutkan ada dua orang tak dikenal yang masuk ke rumahnya.

"Ada yang bilang, 'maling, maling', tetapi karena di rumah waktu itu sebagian besar cewek-cewek, enggak bisa berbuat banyak. Cowoknya cuma tiga orang, om saya (Dodi) sama sopir," tutur Kevin.

Sebagian besar anggota keluarga yang dirawat di RS Kartika Pulomas, disebut Kevin, masih terguncang. Namun, Kevin bersyukur tidak ada luka fisik yang parah di tubuh saudaranya yang selamat. (Baca: Rintihan di Kamar Mandi Ungkap Pembunuhan Sadis di Pulomas)

Meski begitu, anggota keluarga yang dirawat kini mengaku sudah tahu, beberapa di antara mereka yang sama-sama disekap telah meninggal dunia. Mereka yang meninggal dunia adalah Dodi, Diona, Dianita, Amel, Yanto, dan Tasrok.

"Saya berharap pelakunya cepat tertangkap," ujar Kevin.

Menurut pantauan Kompas.com, masih ada beberapa anggota keluarga dan kerabat yang menjenguk ke RS Kartika Pulomas. Polisi juga telah menjenguk para korban yang selamat. Namun, informasi menyeluruh belum didapat karena kondisi psikis korban yang masih terguncang.

Kompas TV Ini Lokasi Penyekapan 11 Orang di Pulomas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 3 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Bubarkan Remaja Tawuran, Polisi Malah Kena Bacok di Kembangan

Megapolitan
Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Ketua RT di Jatiasih: Kalau Kawat Tidak Bolong, Anak-anak Aman Main di JPO

Megapolitan
Polisi Dalami Kedekatan Ibu di Tangsel dengan Pemilik Akun FB yang Perintahkan Cabuli Anak

Polisi Dalami Kedekatan Ibu di Tangsel dengan Pemilik Akun FB yang Perintahkan Cabuli Anak

Megapolitan
Ada Logo Pemprov DKI di Poster Duet Budisatrio-Kaesang, Heru Budi: Saya Tanya Biro Hukum

Ada Logo Pemprov DKI di Poster Duet Budisatrio-Kaesang, Heru Budi: Saya Tanya Biro Hukum

Megapolitan
Bocah Tewas Jatuh dari Jembatan, Jasa Marga Minta Warga Tak Main di Area JPO dan Tol

Bocah Tewas Jatuh dari Jembatan, Jasa Marga Minta Warga Tak Main di Area JPO dan Tol

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com