Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saksi Semua seperti "Koor", Minta ke Hakim agar Saya Ditahan

Kompas.com - 03/01/2017, 22:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Terdakwa kasus dugaan penodaan agama, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menyebut para saksi seperti kelompok koor atau paduan suara karena sama-sama meminta dirinya untuk ditahan.

"Mereka juga semua seperti koor, semua minta hakim menahan saya. Semua saksi minta yang sama," kata Ahok saat selesai menjalani sidang di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2017) malam.

Ahok merasa diperlakukan tidak adil. Sebab, tuduhan menodai agama yang dialamatkan kepadanya berdasarkan video rekaman yang telah diedit.

"Makanya, saya katakan sangat tidak adil ketika saya bicara 1 jam 40 menit tentang program budidaya ikan, mereka potong hanya 13 detik. Satu menit itu 60 detik, dipotong 13 detik untuk mengatakan saya menista agama dengan seperti itu. Saya katakan itu suatu fitnah," ujar Ahok. (Baca: Ahok Merasa Dirugikan Atas Laporan Pendukung Agus-Sylvi)

Ahok menyatakan sudah menyampaikan secara berulang bahwa dirinya tidak mungkin menistakan agama, apalagi ia punya banyak saudara yang Muslim. Selain itu, saat pidatonya yang dianggap menistakan agama, Ahok menyatakan tidak ada warga Pulau Seribu yang komplain.

Ahok malah menganggap warga Pulau Seribu senang dengan pembicaraannya dalam pidato saat itu. Sebab, saat itu warga memberi Ahok makan suguhan penutup sukun goreng sebagai tanda kehormatan. "Kebiasaan" itu, menurut dia, sama seperti di Belitung.

"Saya pun makan siang dengan beliau-beliau itu tidak ada seorang pun yang marah, apalagi melaporkan saya. Baru mulai dilaporkan, ada satu saksi mengatakan, dia menerima WA Group, bukan dari video juga, berisi kata-kata, tolong dilihat tuh YouTube-nya, bahwa si Gubernur Ahok menista agama, menoda agama. Makanya, saya katakan ini fitnah yang terlalu kejam," ujar Ahok.

Kompas TV Perjalanan Sidang Kasus Penodaan Agama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com