Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Saya Tak Pernah Mengecek Jumlah Rekening Saya Berapa

Kompas.com - 18/01/2017, 19:55 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, mengaku baru mengetahui nilai harta kekayaannya saat akan maju pada Pemilihan Kepala Daerah 2017.

Untuk mengikuti pilkada, Sandiaga wajib menyampaikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke Komisi Pemilihan Umum.

Berdasarkan LHKPN yang dilaporkannya, Sandi tercatat memiliki kekayaan hingga Rp 3,8 triliun.

"Saya tidak pernah mengecek jumlah rekening saya berapa, jumlah kekayaan saya berapa. Baru tahu pas kemarin masukin LHKPN," kata dia dalam peluncuran buku autobiografinya yang berjudul "Kerja Tuntas Kerja Ikhlas: One Way Ticket to Success" di toko buku Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Rabu (18/1/2017).

(Baca juga: Sandiaga Tegaskan Buku Autobiografinya Bukan Bagian dari Kampanye)

Sandi menyinggung soal kekayaannya itu saat menceritakan pengalamannya terjun ke dunia bisnis. Menurut Sandi, berkecimpungnya dia dalam dunia bisnis merupakan suatu kebetulan.

Ia menyebut hal itu tak lepas dari pemutusan hubungan kerja yang dialaminya pada 1998. "Saya mulai jadi pengusaha tidak didesain, to by accident karena di-PHK. Kalau enggak, saya mungkin masih jadi profesional," ujar Sandi.

Saat memulai kiprahnya di dunia bisnis, Sandi tak menyangka bisnisnya akan berkembang pesat. Sebab, pada awalnya ia mengaku hanya memiliki tiga orang karyawan.

Sandi menilai, pencapaian yang diraihnya kini tak lepas dari faktor keberuntungan karena ia memiliki rekan bisnis yang punya manajemen bisnis kuat.

"Saya tidak menyangka Recapital Group bisa segede itu. Enggak terpikirkan Saratoga bisa melahirkan 7-8 public company," ucap ayah tiga anak ini.

Dalam bukunya, Sandi banyak menceritakan tentang pengalamannya saat mulai merintis bisnis.

(Baca juga: Puisi Taufik Ismail Saat Peluncuran Buku Sandiaga Uno)

Ia memulai ceritanya dari saat ia bekerja sebagai karyawan di PT Astra sampai mengalami PHK pada tahun 1998. Dari situlah, perjalanannya sebagai pengusaha dimulai.

"Kami memulai dari tiga orang karyawan, tetapi sekarang sudah ada 55.000 karyawan di seluruh Indonesia," ujar pria yang kini tercatat punya bisnis di berbagai bidang ini.

Adapun buku "Kerja Tuntas Kerja Ikhlas: One Way Ticket to Success" Sandi sudah mulai dijual dan bisa didapatkan di toko-toko buku Gramedia yang ada di seluruh Indonesia.

Kompas TV Sandiaga Uno Berkunjung ke Pengajian Ustaz Solmed

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com