Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sylvi: Sebuah Ibu Kota Negara Butuh Tempat Hiburan, tetapi...

Kompas.com - 19/01/2017, 20:10 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Sylviana Murni, angkat bicara mengenai polemik tempat hiburan malam di Jakarta yang rawan jadi tempat praktik prostitusi terselubung.

Menurut Sylvi, ia termasuk orang yang tidak setuju dengan tempat hiburan yang jadi tempat prostitusi terselubung.

Oleh karena itu, ia menilai perlu penegakan hukum terhadap tempat hiburan malam yang menjalankan bisnis esek-esek.

"Sebuah Ibu Kota negara butuh tempat hiburan, tetapi kalau tempat hiburan menyimpang itu harus ditegakan. Kata kuncinya adalah law enforcement (penegakan hukum)," kata Sylvi saat ditemui di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (19/1/2017).

Menurut Sylvi, untuk bisa menindak tempat hiburan malam yang jadi lokasi prostitusi terselubung itu tidak bisa hanya berdasarkan isu atau gosip. Namun, harus disertai dengan bukti.

(Baca juga: Anies Tantang Jajaran Pemprov DKI Aktif Cari Bukti Prostitusi di Alexis)

Sylvi kemudian mencontohkan pengalamannya saat dulu menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Pusat.

"Saya sebagai wali kota melihat kondisi sebenarnya. Jangan cuma katanya, jangan cuma opini publik, tetapi lihat, buktikan ke tempatnya, betul atau tidak," ucap Sylvi.

Selain tidak setuju dengan tempat hiburan yang jadi tempat prostitusi terselubung, Sylvi menyatakan tidak setuju dengan lokasilisasi prostitusi.

Ia menilai, prostitusi bukan alasan atas kesulitan ekonomi. Sebab, ia menilai banyak pekerjaan lebih layak yang bisa dilakukan para pekerja seks komersial.

"Wong saya saja Kramat Tunggak saya dulu selaku Kabiro Sosial ikut membantu bagaimana menghapus prostitusi di sana. Masa kita ingin ada tempat seperti itu lagi, tak mungkin buat saya," ucap Sylvi.

(Baca juga: Solusi Agus untuk Masalah Prostitusi di Jakarta)

Polemik mengenai tempat hiburan malam di Jakarta yang ditengarai jadi tempat prostitusi terselubung ini berawal dari debat cagub cawagub, Jumat (13/1/2017) pekan lalu.

Dalam satu sesi, cagub nomor tiga, Anies Baswedan, menyindir cagub nomor dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, yang dinilainya hanya tegas menggusur rakyat kecil, tetapi lemah menindak tempat-tempat prostitusi milik pengusaha besar.

Ia kemudian menyebut nama salah satu hotel di Jakarta Utara yang selama ini ditengarai jadi sarang prostitusi, yakni Hotel Alexis. "Untuk urusan pengusuran tegas, tetapi urusan prostitusi Alexis lemah," kata Anies ketika itu. 

Kompas TV Anies: Jawaban Ibu Sylvi Menarik, tapi Gak Nyambung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com