Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Yakin Saat Ini Tidak Ada Lagi Pungli dalam Pelayanan Publik di Jakarta

Kompas.com - 26/01/2017, 20:05 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Djarot Saiful Hidayat yakin saat ini tidak ada lagi praktek pungutan liar (pungli) dalam pelayanan publik di Jakarta.

Keyakinan Djarot itu didasarkan pada keterangan warga yang ditemuinya dalam kegiatan blusukan, baik saat kunjungan kerja saat masih aktif sebagai Wakil Gubernur maupun ketika berkampanye.

"Sama warga saya tanyakan masih ada pungli-pungli di lapangan. Mereka mengatakan tidak," kata Djarot saat ditemui di kawasan Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2017).

Selain menyatakan tidak adanya lagi pungli, Djarot menyebut banyak warga yang mengaku pernah ingin memberikan uang ucapan terima kasih kepada pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang bertugas dalam pelayanan langsung ke masyarakat.

Dari pengakuan warga, Djarot menyebut para PNS tidak ada satupun yang tergiur menerima uang dari warga. Djarot meyakini hal tersebut tidak lepas dari sudah tingginya gaji yang mereka terima.

Sebagai informasi, para PNS DKI yang bertugas dalam pelayanan langsung ke masyarakat diketahui adalah mereka yang berstatus staf. Saat ini, PNS staf di lingkungan Pemprov DKI yang belum memiliki jabatan diketahui menerima gaji mencapai Rp 13 Juta per bulan.

"Dikasih duit enggak mau. Bukan 1-2 kali saya temukan seperti itu. Banyak orang mengatakan dikasih duit ucapan terima kasih enggak mau, Rp 50.000-100.000 itu berapa pun enggak mau," ujar Djarot. (Baca: Oknum Kelurahan yang Terlibat Pungli terhadap PLH Juga Tak Dapat TKD 3 Tahun)

Djarot menilai tidak tergiurnya PNS menerima uang dari warga merupakan bukti sudah adanya perubahan pola pikir dari aparat pemerintah. Sesuai yang disebut Djarot menjadi cita-citanya dan cagub pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

"Kita akan membangun bagaimana birokrasi itu yang bersih, tidak pungli, tidak melakukan korupsi dan betul-betul melayani dengan sepenuh hati," ucap Djarot.

Kompas TV Meras Pengusaha, 3 PNS Dinas Kehutanan Ditangkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Ibu Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar, Bukti Runtuhnya Benteng Perlindungan oleh Orangtua

Megapolitan
Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Berkas Lengkap, Siskaeee Cs Segera Diadili Terkait Kasus Pembuatan Film Porno

Megapolitan
Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com