Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JPO Setengah Terpotong di Blok M yang Tak Terurus...

Kompas.com - 01/02/2017, 12:05 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan penyeberangan orang (JPO) di depan Terminal Blok M terbilang cukup berbeda.

Jika JPO pada umumnya memiliki atap penuh, tidak demikian dengan JPO di depan Terminal Blok ini.

Atap JPO itu setengah terpotong di bagian tengah. Atap jembatan seolah terpotong karena ada jalan Layang Antasari di atasnya.

Pada Rabu (1/2/2017), Kompas.com mencoba melihat lebih dekat JPO Terminal Blok M yang setengah terpotong itu.

Atap berbentuk setengah lingkaran itu terpotong sepanjang lima meter, atau menyesuaikan dengan lebar bagian bawah dari Jalan Layang Antasari.

Karena adanya jalan layang ini, jarak dari atap jembatan yang terpotong ke lantai jembatan menjadi lebih pendek. Sedianya, jarak dari atap jembatan ke lantai lebih kurang tiga meter.

Namun, karena ada jalan layang tersebut, jarak atap ke lantai jembatan menjadi dua meter.

(Baca juga: Kondisi JPO Jadi Salah Satu Alasan Masyarakat Menyeberang Sembarangan)

Jarak ini dikategorikan dibatas normal karena pejalan kaki masih bisa melintas tanpa terganggu atau pun harus menunduk.

Adapun Jalan Layang Antasari juga dikategorikan aman karena tak ada getaran. Secara keseluruhan, kondisi JPO dengan atap setengah terpotong itu tak mengganggu pejalan kaki.

Kondisi yang dianggap menggangu malah pada bagian yang atapnya tak terpotong. Atap berbahan fiber itu tak terurus karena sudah banyak yang lepas.

Alhasil, terik panas dan hujan tak bisa menutupi pejalan kaki. Saat Kompas.com menginjakkan kaki di sana, terlihat genangan air di lantai jembatan sisa hujan semalam.

KOMPAS.com/Kahfi Dirga Cahya Atap lepas di Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) setengah terpotong di depan Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (1/2/2017).

Besi jembatan juga terlihat berkarat. Hampir semua material JPO merupakan besi. Tak sedikit pula coret-coretan di atap JPO.

Mabrur (43), warga Blok M, mengatakan bahwa JPO di depan Terminal Blok M ini memang minim perawatan.

Sejak dipotong karena kepentingan Jalan Layang Antasari, tak terlihat perawatan oleh petugas.

"Jadi pejalan kaki di sana sering kehujanan kalau melintas," kata Mabrur kepada Kompas.com di Blok M, Jakarta Selatan, Rabu.

(Baca juga: Kadishub DKI Beberkan Kesalahan yang Diduga Menyebabkan JPO Pasar Minggu Roboh)

Mabrur tak mempermasalahkan soal pemotongan jembatan karena memang sesuai dengan kebutuhan Jalan Layang Antasari. Hanya saja, ia berharap ada perhatian agar JPO tersebut kembali terawat.

"Memang sudah tidak terlalu berfungsi juga karena pada lewat zebra cross (bawah), tapi harus dibenerin kan buat yang masih membutuhkan seperti ibu-ibu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Larang Sekolah Gelar 'Study Tour', DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Tak Larang Sekolah Gelar "Study Tour", DPRD Depok: Jika Orangtua Tak Setuju, Jangan Dipaksa

Megapolitan
Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Gembong Narkoba yang Ditangkap di Filipina Pernah Tinggal di Lombok

Megapolitan
Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Nestapa Calon Siswa Bintara di Jakbar, Kelingkingnya Nyaris Putus dan Gagal Masuk Polisi akibat Dibegal

Megapolitan
Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Seperator Jalan di Koja

Mayat Laki-laki Ditemukan Tergeletak di Seperator Jalan di Koja

Megapolitan
Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Sempat Dirazia, Jukir Liar di Minimarket Bungur Raya Kembali Beroperasi

Megapolitan
Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Lansia Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kebon Jeruk, Polisi Selidiki Identitas Pelaku

Megapolitan
Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Gembong Narkoba Asia Buronan BNN Ditangkap di Filipina

Megapolitan
Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Baru Sehari Ditertibkan, Jukir Liar Kembali Terlihat di Minimarket yang Dirazia Dishub Jaksel

Megapolitan
Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Lansia di Kebon Jeruk Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com