Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Akui Tak Bisa Menang Satu Putaran

Kompas.com - 15/02/2017, 18:48 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengakui bahwa dia dan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat, tak bisa menang satu putaran pada Pilkada DKI 2017 yang digelar hari ini, Rabu (15/2/2017). Ahok memprediksi akan ada putaran kedua pada Pilkada DKI 2017.

"Kalau lihat dari hasil quick count, kayaknya enggak ada pasangan yang berhasil raih 50 persen plus satu," kata Ahok di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Rabu.

Ahok mengatakan, biasanya prediksi hitung cepat tak jauh berbeda dengan hasil sebenarnya dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

Ahok enggan berkomentar soal strategi politik untuk putaran kedua nanti.

"Saya orang kerja, enggak pikir strategi, kalau strategi urusan partai politik dan tim pemenangan. Saya maunya kerja saja," kata Ahok.

Berdasarkan data yang dirilis Indikator Politik Indonesia hingga pukul 16.30 WIB, data yang telah masuk mencapai 91,25 persen dengan tingkat partisipasi 80,08 persen. Adapun tingkat kesalahan (margin of error) mencapai lebih kurang 1,98 persen.

Dalam data yang ditampilkan, perolehan suara untuk pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni sebesar 17,36 persen, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memperoleh suara 42,8 persen, dan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno mendapat suara sebesar 39,84 persen.

Perolehan suara tersebut masih bersifat sementara. Angka perolehan suara berupa persentase diprediksi akan terus bertambah.

Hitung cepat dengan hasil lebih kurang sama ditampilkan Litbang Kompas. Dari 99,5 data sampel yang masuk pada sekitar pukul 18.40 WIB, pasangan Agus-Sylvi meraih suara 17,39 persen, pasangan Ahok-Djarot 42,88 persen, dan pasangan Anies-Sandi 39,73 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com