Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Sering Sosialisasikan Kanker ke Warga karena Alasan Ini

Kompas.com - 19/02/2017, 12:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tak bosan bakal menyosialisasikan masalah kanker ke warga Ibu Kota. Pasalnya, Djarot punya pengalaman di keluarganya terkena penyakit kanker.

Hal itu Djarot sampaikan saat memantau jalannya kerja bakti di saluran penghubung (Phb) Cililitan Besar di Jalan PLK II, RW 01, Makasar, Jakarta Timur, Minggu (19/2/2017).

"Kenapa saya ngoceh, ibu saya almarhumah, wafat karena kanker dan dokter bilang bertahan hanya 2 tahun. Tapi karena motivasi kita, (ibu bisa) bertahan hampir 10 tahun," kata Djarot.

Oleh karena itu, ia memahami betul penderitaan penderita kanker. Misalnya, mesti mengikuti kemoterapi untuk pengobatan. Dampak terapi tersebut sang penderita rambutnya jadi rontok.

"Makanya saya masalah begini betul-betul agak cerewet," ujar Djarot.

Selain Ibundanya, Djarot mengaku punya adik yang terkena kanker payudara. Namun untungnya, penyakit kanker pada sang adik dapat diketahui saat masih stadium awal.

"Langsung kasih tindakan. Alhamdulilah sekarang bebas, sehat," ujar Djarot.

Untuk mencegah salah satu jenis kanker yakni kanker serviks, dirinya mengajak warga untuk memvaksinkan anak mereka lewat program vaksin kanker serviks gratis dari Pemprov DKI. Anak perempuan bisa divaksin pada saat usia masih duduk di bangku kelas V dan VI SD.

"Sebab kalau vaksin sendiri mahal. Sekali vaksin bisa Rp 1 juta sampai Rp 1,6 juta. Ini kenapa anak-anak kelas V dan kelas VI divaksin, supaya ada perlindungan," ujar Djarot. (Baca: Upaya Pemprov DKI Cegah Kanker Serviks Sejak Dini)

Menurut Djarot, vaksin kanker serviks perlu untuk masyarakat di perkotaan. Sebab, di perkotaan penderita kanker serviks lebih tinggi dibanding di daerah. Pola hidup di daerah menurutnya lebih sehat ketimbang di perkotaan.

"Makanya kanker kayak begini yang paling hanyak di perkotaan bukan di pedesaan. Karena (pedesaan) lebih sehat makanannya, tidak mengandung bahan kimia," ujar Djarot.

Dia menambahkan, warga bisa melaporkan adanya kasus penyakit kanker kepada puskesmas terdekat. Ia juga menjanjikan Pemprov DKI akan membantu mereka yang mengalami sakit kanker.

Kompas TV Rumah Singgah, Mendampingi Anak Penderita Kanker
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com