Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI Denny JA: Pendukung Agus-Silvy Akan Beralih ke Anies-Sandi

Kompas.com - 07/03/2017, 18:43 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA menyatakan mayoritas pendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni akan mendukung pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Survei dilakukan pada 27 Februari-3 Maret 2017 terhadap 440 responden dengan cara tatap muka.

Metode yang digunakan yakni multistage random sampling, dengan margin of error survei kurang lebih 4,8 persen.

Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menjelaskan berdasarkan hasil survei responden yang menyatakan memilih Agus-Sylvi pada putaran pertama, sebanyak 63,3 persen di antaranya menyatakan akan memilih Anies-Sandi pada putaran kedua.

Adjie menuturkan, hanya 12,3 persen pemilih Agus-Sylvi yang mendukung Ahok-Djarot pada putaran kedua. Sementara itu, ada 24,4 persen responden yang belum menentukan pilihan.

Adjie mengungkapkan sejumlah alasan pendukung Agus-Sylvi mengalihkan dukungan ke Anies-Sandi. Pertama, mayoritas pendukung Agus-Sylvi adalah mereka yang menilai Ahok bersalah dalam kasus dugaan penodaan agama.

"Tidak tahu atau yang tidak jawab sebanyak 5,10 persen," kata Adjie, di kantor LSI Denny JA, di Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (7/3/2017).

Kedua, 91,80 persen mayoritas pendukung Agus-Sylvi ingin Jakarta dipimpin gubernur yang baru, dan 6,60 persen tetap ingin Ahok jadi gubernur. Hanya 1,60 persen responden yang menjawab tidak tahu.

Alasan ketiga, mayoritas pendukung Agus, atau 86,40 persen responden tidak ingin Jakarta dipimpin seseorang yang berstatus terdakwa.

Alasan keempat karena demografi pemilih Agus yang sama dengan Anies, yakni warga dari kelas ekonomi menengah ke bawah.

"Pemilih Agus-Sylvi yang mayoritas berpindah ke Anies-Sandi dikarenakan persepsi Anies-Sandi yang lebih mewakili sosok dan program masyarakat kelas menengah bawah dibandingkan pasangan Ahok-Djarot," ujar Adjie.

Kemudian alasan kelima adalah karena pemilih Agus tidak menyukai seorang pemimpin yang kerap berbicara kasar dan tidak peduli dengan kesulitan warga karena melakukan penggusuran.

Pada putaran pertama, hasil survei Denny JA sejak awal terus memenangkan pasangan Agus-Sylvi. Pada survei 8-9 Februari 2017, LSI Denny JA menyebutkan hasil elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni 30,9 persen.

Kemudian, cagub-cawagub nomor dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat memiliki elektabilitas 30,7 persen, dan pasangan nomor tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, memiliki elektabilitas 29,9 persen.

Sementara KPU DKI mengumumkan bahwa pasangan calon nomor urut 1, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, memperoleh suara 937,955 atau 17,07 persen.

 

Perolehan suara untuk pasangan calon nomor urut 2, yakni Ahok-Djarot sebanyak 2.364.577 atau 42,99 persen, dan pasangan calon nomor urut 3, Anies-Sandiaga, memperoleh suara 2.197.333 atau 39,95 persen.

Kompas TV Siapa Yang Membiayai Survei LSI?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com