JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan sempat ada pemikiran membuat pagar pembatas untuk memisahkan warga Tambak dan Manggarai. Harapannya, tawuran antara dua kelompok warga itu tidak terulang lagi.
"Ada pemikiran dari Wali Kota Jakarta Pusat, sebaiknya dibikin pagar pemisah. Apa iya pagar fisik bisa menyelesaikan masalah? Makanya sebelum diputuskan iya dan tidak ya kita diskusikan dulu," ujar Sumarsono di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (10/3/2017).
Rencananya, Rabu depan Sumarsono akan mengumpulkan Wali Kota Jakarta Pusat dan Selatan untuk membahas masalah tawuran di kawasan Manggarai. Selain itu, pakar konflik sosial juga akan diundang untuk mencari solusi terbaik dari permasalahan ini.
Sumarsono juga sudah memiliki dugaan-dugaan pemicu tawuran di sana. Menurut dia, ini merupakan persoalan sensitivitas para generasi muda.
"Di tengah energi yang berlebih, generasi muda ini sensitif sekali. Persoalan kecil bisa menyulut, hal kecil bisa memicu persoalan, gengsi dan harga diri kelompok," ujar Sumarsono. (Baca: Mengentaskan Tawuran yang Menjadi "Budaya" di Manggarai)
Tawuran antara warga Manggarai dan warga Tambak menewaskan dua remaja pada Minggu (5/3/2017). Aksi balasan kembali pecah 24 jam sesudahnya dan menyebabkan beberapa orang terluka.