Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Dinsos DKI Amankan Gelandangan Asal Inggris

Kompas.com - 25/03/2017, 21:49 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan mengamankan seorang gelandangan asal Inggris bernama Kenneth William Carl (59).

Ken, panggilan Kenneth, ditemukan petugas telantar di mushala kawasan Jalan BDN 1 Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Sabtu (25/3/2017).

Baca juga: Dikira Tidur, Ternyata Gelandangan Meninggal Dunia di Pinggir Jalan

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin menuturkan, Ken dilaporkan warga karena terlihat kerap tidur di mushala tersebut. Adapun Ken dibawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat untuk mendapatkan pembinaan.

"Mendapat laporan itu, petugas kami segera menuju lokasi dan menyelamatkan Bapak Ken. Sekarang kami sudah bawa ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat," ujar Mursidin melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu.

Di panti itu, Ken akan diberikan kebutuhan makan, minum, dan pakaian. Mursidin mengatakan, dari pengakuan Ken, dia sudah 17 tahun berada di Indonesia.

Awalnya ia bekerja di Indonesia pada perusahaan yang bergerak di bidang investasi. Karena sudah lama tinggal di Indonesia, ia pun menikah dengan seorang wanita asal Solo, Jawa Tengah. Dari pernikahan itu ia tidak memiliki anak.

Pada tahun 2013, perusahan tempatnya bekerja mengeluarkan peraturan bahwa batas usia pekerja hanya sampai 55 tahun. Dengan adanya peraturan baru itu, Ken tidak dapat lagi bekerja.

Ken mengaku sudah berusaha mencari pekerjaan. Namun, tidak ada perusahaan yang mau menerimanya karena alasan usia.

Akhirmya uang hasil tabungannya habis karena harus menghidupi kebutuhan keluarga dan berobat istrinya yang sedang sakit kanker pada pertengah 2015. Istri Ken meninggal dunia dan menelan biaya rumah sakit hampir Rp 2 miliar.

Baca juga: Gelandangan Ditemukan Tewas Diduga karena Kelaparan

Sejumlah cara dilakukan Ken untuk hidup. Dia sampai meminta pihak kedutaan untuk mengirimnya pulang ke negaranya agar bisa menjual aset yang ia miliki. Pihak kedutaan sendiri menyuruh Ken untuk menunggu tanpa ada kepastian.

"Petugas kami menyampaikan kepadanya bahwa tujuan kami ingin membantu masalah yang ia hadapi. Salah satunya adalah agar tidak tidur di sembarang tempat. Ia sangat menghargai kami selaku petugas sosial dan dengan senang hati ikut kami ke panti," ujar Mursidin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com