Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkumpul Rp 27,1 Miliar, Tim Mengaku Diminta Ahok Stop Pengumpulan Dana

Kompas.com - 06/04/2017, 19:29 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota tim "kampanye rakyat" pemenangan Ahok-Djarot, Michael Sianipar, menyampaikan alasan patungan dana kampanye ditutup lebih awal dari target sebelumnya yang dijadwalkan pada 7 April 2017.

Michael menyebut, calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang meminta tim untuk segera menutup patungan dana kampanye.

"Kemarin saja terkumpul dana Rp 1,4 miliar dalam sehari dan kami laporkan ke Pak Ahok. Bapak bilang, kalau ini tidak dijaga, bisa-bisa sampai hari Jumat atau minggu depan lebih (melebihi ambang batas pengumpulan dana kampanye oleh KPU DKI Jakarta)," kata Michael, dalam konferensi pers yang digelar di Jalan Cemara Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2017).

"Jadi diputuskan untuk diputus (memberhentikan pengumpulan dana kampanye)," ujar dia.

(Baca juga: "Pak Ahok Pesan, Sisa Dana Kampanye Digunakan untuk Beli Transjakarta Cares")

Michael menyampaikan bahwa tadinya tim baru akan menutup pengumpulan dana kampanye pada Jumat (7/4/2017) besok.

Namun, karena khawatir dana kampanye yang terkumpul melebihi ambang batas sesuai aturan KPU DKI Jakarta, tim menutup pengumpulan dana kampanye pada Rabu pagi ini.

Adapun ambang batas dana kampanye sesuai aturan KPU DKI Jakarta adalah Rp 34,56 miliar.

"Makanya lebih baik kami umumkan kalau (pengumpulan dana kampanye) sudah ditutup. Biar (dananya) enggak mubazir," kata Michael.

Pasangan Ahok-Djarot mengumpulkan dana kampanye lebih kurang Rp 27,1 miliar pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Adapun jumlah dana yang dikumpulkan melebihi target sebelumnya sebesar Rp 25 miliar. Dana kampanye putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 itu berasal dari 3.613 donatur.

(Baca juga: Yang Ingin Sumbang Dana Kampanye buat Ahok-Djarot agar Taati Prosedur)

Sebanyak 2.736 donatur menyumbangkan dana melalui situs web www.ahokdjarot.id dengan total penerimaan sebanyak Rp 2,8 miliar.

Selain itu, dari setoran tunai melalui cabang BCA di seluruh Indonesia sebesar Rp 24,1 miliar.

Kompas TV KPU DKI Jakarta akan mengaudit laporan dana kampanye yang telah disampaikan tiga pasangan cagub. Laporan penggunaan dana kampanye telah diterima KPU pada hari Minggu (12/2) kemarin. Audit dilakukan untuk memastikan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye tidak melanggar aturan. Dari laporan yang disampaikan ketiga pasangan cagub DKI Jakarta ke KPU, penggunaan dana kampanye pasangan Agus-Sylvi paling besar. Penerimaan dana kampanye Agus-Sylvi dengan pemasukan 68,96 miliar rupiah dan pengeluaran 68,95 miliar rupiah. Sedangkan, penerimaan dana kampanye Ahok-Djarot sebesar 60,1 miliar rupiah dan pengeluaran 53,6 miliar rupiah. Sedangkan, penerimaan dana Anies-Sandi sebesar 65,2 miliar rupiah dengan pengeluaran 64,7 miliar rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com