Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ketua GP Ansor DKI Berseloroh Tak Dapat Dana Hibah ke Ahok

Kompas.com - 08/04/2017, 00:06 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, menyambangi Kantor Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (7/4/2017).

Pada kesempatan itu, Ketua GP Ansor DKI Jakarta Abdul Azis sempat melontarkan keluhan mengenai tidak pernahnya GP Ansor mendapat dana hibah dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dalam suasana canda, Azis menyebut selama ini Ansor dan Banser yang selalu berada di garis terdepan dalam menentang radikalisme.

Namun, dia menyebut dana hibah keagamaan yang digelontorkan Pemprov DKI justru tidak pernah diterima GP Ansor.

"Jadi kalau ada program haji umrah jangan salah (sasaran). Yang berjuang siapa, yang nikmati siapa. Kami dipasang jadi satpam NKRI kami ikhlas. Tapi minimal kami kenyang juga," seloroh Azis, disambut tawa peserta acara.

(baca: Ini Pesan Ahok untuk GP Ansor)

Ahok maupun Djarot yang mendengar hanya tampak tersenyum. Melanjutkan pembicaraan, Azis menyebut saat ini masih banyak pengurus GP Ansor yang belum pernah berangkat umrah, apalagi ibadah haji.

Azis mencontohkan dirinya maupun Ketua Pengurus Pusat GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas.

"Tapi soal haji, soal apa, enggak usah ditanggapi serius. Jangan dipikirin. Diusahain aja," ujar Azis, yang kembali disambut tawa peserta acara.

Di ujung sambutannya, Azis menyebut sampai saat ini pengurus wilayah GP Ansor DKI belum punya kantor sendiri. Karena itu jika sedang mengadakan acara, Azis menyebut sampai saat ini pihaknya sering menumpang di kantor pengurus pusat (PP).

"Kenapa pakai (kantor) PP, karena PW (pengurus wilayah) Ansor belum punya kesekretariatan. APBD DKI Rp 70 triliun, tapi PW Ansor belum dapat. Enggak punya kesekretariatan karena enggak dapat hibah," seloroh Azis lagi.

(baca: GP Ansor: Kami Tolak Cagub yang Didukung Kelompok Radikal)

Kompas TV Ahok Djarot Bicara Soal Elektabilitas Menurun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com