Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 17 Adegan dalam Rekonstruksi Kasus Penodongan di Angkot KWK

Kompas.com - 27/04/2017, 17:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Polisi menggelar rekonstruksi kasus penodongan dan penyanderaan di angkutan kota (angkot) yang terjadi di kolong flyover Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (27/4/2017). Rekonstruksi tersebut berlangsung sebanyak 17 adegan.

Rekonstruksi dimulai dari bagaimana korban menaiki angkot, kemudian pelaku naik angkot, menyandera korban, sampai akhirnya penyanderaan itu berakhir setelah Aiptu Sunaryanto, polisi yang ada di lokasi kejadian menembak tangan pelaku dan membebaskan korban.

Dalam rekonstruksi, polisi menghadirkan Hermawan, pelaku penyanderaan di angkot KWK T25 Rawamangun-Pulogebang tersebut.

Sementara korbannya, Risma Oktaviani (25) dan anaknya, Dafa (2), digantikan perannya oleh seorang polwan yang membawa boneka beruang berwarna merah muda.

Kepala Polsek Duren Sawit Komisaris Yudhop Huntoro mengatakan, rekonstruksi dilakukan untuk melengkapi berkas perkara dan dilakukan dengan mengikuti hasil pemeriksaan saksi, korban, termasuk pelaku.

"Alhamdulilah berjalan lancar. Ada 17 adegan. Kami melakukan rekonstruksi supaya proses penyelidikan lengkap," kata Yudho, kepada awak media, di lokasi rekonstruksi di Cipinang Indah, Jakarta Timur.

(baca: Polisi yang Gagalkan Penodongan di Angkot Juga Dapat Penghargaan dari Kapolri)

Adegan di mana pelaku mengancam korban dengan senjata tajam terjadi pada reka adegan ketujuh. Terlihat pelaku yang duduk di samping korban yang menggendong anaknya itu merangkul korban dari belakang dengan pisau di leher korban.

Kemudian, posisi pelaku dan korban kemudian berubah saat polisi bernama Aiptu Sunaryanto datang ke lokasi. Di reka adegan ke 12, posisi pelaku dan korban sudah berada di lantai angkot dan pelaku masih pada posisi menodong korban menggunakan senjata tajam.

"Aiptu Sunaryanto datang ke sumber di mana korban minta tolong hingga Aiptu Sunaryanto masuk di adegan ke-12," ujar Yudho.

Reka adegan juga menunjukkan proses negosiasi antara Sunaryanto dan pelaku. Namun, pelaku menolak dan meminta agar angkot yang sopirnya telah kabur itu untuk dijalankan.

Aiptu Sunaryanto memutuskan menembak saat pelaku lengah.

"Di sini Pak Sunaryanto melakukan tindakan diskresi untuk menyelamatkan korban dan menyelamatkan anak yang digenggam oleh korban, dalam ancaman tersangka," ujar Yudho.

Yudho mengatakan, ada pengemudi ojek online yang ikut menolong korban. Pengemudi ojek online itu terluka karena menggenggam pisau yang digunakan pelaku untuk mengancam korban.

"Sementara (rekonstruksi) berjalan lancar sesuai apa yang di BAP tahap-tahapnya," ujar Yudho.

(baca: Cerita Heroik Polantas yang Gagalkan Aksi Penodongan di Dalam Angkot)

Adapun pelaku menurutnya dikenakan Pasal 365 KUHP Tentang Pencurian dengan Kekerasan juncto pasal 368 KUHP Tentang Pemerasan. Ancaman hukumannya maksimal sembilan tahun penjara.

Kompas TV Video Amatir Rekam Detik-Detik Penyanderaan Angkot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Seorang Remaja Dibacok Gangster di Depok, Terjebak Portal Saat Hendak Kabur

Megapolitan
Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Jatuhnya Pesawat Latih Tecnam P2006T di BSD: Pilot, Kopilot, dan Teknisi Tewas di TKP

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 20 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

[POPULER JABODETABEK] Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong | Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com